JAKARTA – Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Perum Perhutani bekerjasama mengembangkan proyek Nature Based Solution (NBS) melalui skema reduced emission from deforestation and forest degradation (REDD). Proyek ini bertujuan untuk mengintensifkan kegiatan pelestarian hutan guna mengurangi pelepasan emisi gas rumah kac dari sektor kehutanan serta memberikan dampak positif bagi penyerapan emisi karbon dan keanekaragaman lingkungan.
Kerjasama ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Desember 2021 lalu, kemudian ditindaklanjuti dengan serangkaian pengerjaan Pre-Feasibilty Study (FS) pada bulan Februari-Mei 2022, dan dilanjutkan audiensi dengan KLHK pada 7 Juni 2022 serta konsultasi regulasi melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan KLHK pada 15 Juni 2022 lalu.
Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, mengungkapkan pembentukan perusahaan NBS dan kerjasama antara Perhutani dan Pertamina NRE ini merupakan satu dari inisiatif strategis Kementerian BUMN untuk mendukung dekarbonisasi, dengan adanya NBS Kementerian berharap bisa menjaga lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Pahala menyampaikan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia, dengan luasan hutan serta kekayaan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki. Indonesia didorong untuk menurunkan emisi, dengan target sampai dengan 29% dalam waktu 10 tahun di 2030.
“Tentunya kami berharap proyek NBS untuk dapat memanfaatkan, mengelola, serta melestarikan wilayah hutan dengan potensi pengembangannya yang dalam hal ini Perhutani beserta anak perusahaannya berperan sebagai penyedia lahan (land co) sementara Pertamina NRE sebagai pengelola bisnis NBS melalui NBS co,” ujar Pahala (21/6).
Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE, menjelaskan Pertamina NRE mendapat Amanah untuk mengawal transisi energi Pertamina. “Salah satu fokus bisnis kami adalah low carbon solutions di mana nature based solutions menjadi salah satu proyek utamanya. Proyek ini sangat berpotensi untuk mendukung target net zero emission. Untuk itu kami sangat antusias dengan kolaborasi dengan Perhutani yang memegang konsesi kehutanan negara,” jelas Dannif.
Dia menyatakan Pertamina NRE juga terus berupaya untuk meningkatkan utilisasi EBT di internal Pertamina serta mengembangkan solusi dekarbonisasi seperti EV ecosystem, Green Hydrogen, dan energy efficiency sebagai upaya untuk dapat mencapai target penurunan emisi Pertamina Group. “Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut serta kolaborasi dengan Perhutani Group dapat mendukung aspirasi Net Zero Emission Pertamina pada tahun 2060,“ ungkap Dannif.
Natalas Harjanto Harjanto, Direktur Operasi Perum Perhutani, menuturkan selain menekan laju deforestasi, tujuan atas kerjasama tersebut adalah memperluas tutupan lahan yang akan meningkatkan kemampuan kawasan hutan untuk menyerap emisi gas rumah kaca.
“Sudah teridentifikasi sebanyak 9 calon lokasi di wilayah kawasan hutan milik Perhutani Group yang akan menjadi objek dan lokasi dari project ini. Ke-9 calon lokasi ini lebih lanjut akan dilakukan FS utk mengetahui kelayakan project dari khususnya terkait dampak terhadap lingkungan serta sisi finansial maupun operasional,” ujarnya.
Natalas menjelaskan berdasarkan hasil Pre FS, NBS Project pada ke-9 lokasi ini akan mampu menghasilkan karbon kredit lebih dari 11,6 juta ton CO2 per tahun, sehingga dengan skema bisnis yang tepat, maka project ini akan mampu menjadi bisnis baru yang memberikan nilai tambah pada kedua belah pihak.
Adapun upaya dekarbonisasi yang akan dilaksanakan oleh Perum Perhutani, lanjut Natalas, diantaranya menekan atau mengurangi kerusakan hutan dan meningkatkan rehabilitasi lahan, menekan kebakaran hutan, mengganti penggunaan Marine Fuel Oil (MFO) menjadi Compressed Nature Gas (CNG) pada industri hasil hutan. Selain itu, di bidang tanaman Perhutani juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Untuk Nature Based Solutions (NBS) merupakan salah satu solusi yang mengacu pada pengelolaan dan optimasi sumberdaya alam yang berkelanjutan melalui rekonfigurasi pengelolaan.(RI)
Komentar Terbaru