JAKARTA – Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) kini fokus mendorong pengembangan bisnis Non-Fuel Retail atau NFR.
Mars Ega Legowo Putra, Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, mengatakan bahwa dalam pengembangan layanan atau bisnis NFR ini, Pertamina Patra Niaga harus terus membuka peluang atau berkolaborasi mengembangkan bisnis baru dengan mitranya.
“Bisnis NFR ini adalah upaya pengembangan SPBU menjadi one stop service. Bisnis NFR ini pun merupakan bisnis yang potensial, baik bagi Pertamina maupun mitra bisnis, serta bagi SPBU itu sendiri,” katanya, Kamis(20/10/2022).
Mars Ega menyampaikan sudah ada lebih dari 90 mitra nasional dan internasional, serta 1.400 mitra lokal dan UMKM yang bekerjasama mengembangkan bisnis NFR di SPBU Pertamina. Total, saat ini ada sekitar hampir 19 ribu outlet NFR yang sudah beroperasi di seluruh jaringan SPBU Pertamina yang jumlahnya mencapai lebih dari 6.000 di seluruh Indonesia, dan angka ini masih bisa dikembangkan lagi.
“Jaringan SPBU Pertamina dan Pertashop bisa menjadi kesempatan bagi para mitra atau pelaku usaha dalam melakukan penetrasi bisnis yang mereka lakukan di wilayah baru, karena sekali lagi SPBU Pertamina ini ada dari Sabang sampai Merauke,” ujar Mars Ega.
Ia menekankan, sebagai komitmen pengembangan bisnis NFR di SPBU, Pertamina sedang menyiapkan skema-skema kerja sama yang menguntungkan, salah satunya adalah jika sudah memiliki izin usaha SPBU, maka akan terbuka peluang untuk mengembangkan bisnis lainnya di SPBU tersebut.
“Ini adalah keseriusan Pertamina Patra Niaga mengembangkan potensi layanan one stop service di SPBU. Sebagai komitmen, Pertamina Patra Niaga akan menuangkan semangat kolaborasi ini dalam bentuk pakta kolaborasi dengan mitra-mitra bisnis pada acara Pertamina Tenants Day hari ini, karena kedepan, bisnis NFR akan kami terus perluas dan kembangkan,” kata Mars Ega.
Rachmad Muhammadiyah, Ketua Umum DPP Hiswana Migas, menyambut baik rencana pengembangan bisnis NFR di SPBU. Menurutnya, potensi pasar NFR di SPBU ini sangat baik karena strategisnya lokasi SPBU.
“Di negara maju, bisnis NFR ini bisa menyumbang 30% sampai 40% pendapatan bagi SPBU tersebut, karena yang dijual pada bisnis NFR ini adalah kebutuhan-kebutuhan masyarakat, misal minimarket atau café. Karena inilah Hiswana Migas menyambut baik pengembangan NFR di SPBU,” ujar Rachmad Muhammadiyah yang akrab disapa Yeni.
Rocky Joseph, Direktur PT Birotika Semesta (DHL Express), yang mengelola bisnis logistik dan ekspedisi mengungkapkan alasan keuntungan bisnis NFR di SPBU Pertamina.
“Pertama akses, lokasinya mudah dijangkau bahkan di jalan utama. Kedua keamanan, karena cenderung ramai jadi mengurangi potensi kecurian atau perampokan. Ketiga adalah lahan parkir karena gabung dengan SPBU, belum lagi jika konsumen kami ada kebutuhan sekaligus untuk mengisi BBM atau beli makan dan minum di convenience store,” ujar Rocky.
Pertamina Patra Niaga saat ini membuka peluang sebesar-besarnya dalam mengembangkan bisnis NFR di SPBU. Saat ini yang sudah berjalan antara lain adalah minimarket, café, autocare, dan media advertising. Saat ini juga terbuka peluang kerja sama untuk ekosistem kendaraan listrik seperti Charging Station atau Battery Swapping Station, serta kerja sama di bidang digital dan aplikasi yakni melalui program loyalty MyPertamina.(RA)
Komentar Terbaru