JAKARTA – Teknologi charging outlet dari tenaga surya telah diluncurkan di spot belajar mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Kamis (10/1). Pengembangan teknologi charging outlet yang menjadi pelopor penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di lingkungan kampus ini mendapat dukungan dari Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III.
Potensi pengembangan EBT dari energi cahaya matahari sangat potensial diterapkan di Indonesia. Data dari IRENA dan World Bank menyebutkan bahwa tingkat iradiasi atau potensi penyinaran radiasi matahari suatu wilayah, khususnya di wilayah Jabodetabek, tergolong tinggi. Wilayah Kampus UI Depok menjadi salah satu lokasi yang dinilai cocok sebagai lokasi pemasangan panel surya photovoltaic cell.
Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication and CSR MOR III, mengatakan Pertamina MOR III mendukung penuh inisiatif mahasiswa dalam mengembangkan teknologi berbasis EBT di lingkungan kampus.
“Pengoperasian charging outlet ini merupakan pilot project. Kami akan evaluasi enam bulan ke depan, jika dianggap berhasil bisa dikembangkan lebih lanjut,” kata Dewi kepada Dunia Energi, Jumat (11/1).
Menurut Dewi, generasi muda mempunyai potensi yang luar biasa dalam mengembangkan EBT. Semakin banyak yang berpartisipasi dalam aksi green initiatives, tentu akan berdampak positif untuk perkembangan EBT masa depan.
M. Novaldy Sangadji, mahasiswa Fakultas Teknik UI yang juga merupakan Project Officer Photovoltaic Charging Outlet, mengatakan bahwa timnya sengaja memilih lokasi Gazebo FT UI sebagai fokus proyek ini. Sebab, lokasi ini memang merupakan spot favorit tempat para mahasiswa belajar dan berkumpul.
“Kini, di Gazebo FT UI sudah terdapat empat unit stop kontak yang terhubung melalui kabel ke empat buah panel photovoltaic cell dengan daya masing-masing 200 Wp yang kami letakkan di atap gedung. Saya dan teman-teman kini dapat memanfaatkannya untuk nge-charge laptop dan HP saat sedang mengerjakan tugas dan berdiskusi,” kata Novaldy.(AT)
Komentar Terbaru