JAKARTA – Kesehatan mental menjadi perhatian utama terkait peran penting pelaut dalam menjaga keberlangsungan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Demikian disampaikan Direktur PT Pertamina Marine Solutions (PMSol) Dian Prama Irfani, saat sharing session bertema Kemerdekaan Kesehatan Mental di Laut, di Jakarta, Jumat(13/9/2024). Kegiatan sharing session ini digelar sebagai bentuk perhatian PMSol atas isu kesehatan mental crew kapal.
“It is a huge opportunity for us to sit together with the International Maritime Health Association and Kesatuan Pelaut Indonesia to discuss and formulate joint initiatives, research, and improvement programs aimed at enhancing the mental health of our beloved seafarers,” ujar Dian Prama Irfani, dalam sambutannya. Crew kapal memiliki peran krusial sebagai roda penggerak perekonomian nasional maupun internasional. Sharing session ini diharapkan dapat memformulasikan sebuah solusi program atau suatu gerakan inisiatif untuk meningkatkan kesehatan mental pelaut.
Hadir dalam sharing session ini tiga narasumber, yaitu Director of Board Member of the International Maritime Health Association (IMHA), Brant Connors yang merupakan representatif dari International Transport Worker’s Federation, Sekretaris Jenderal Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), I Dewa Nyoman Budiasa, Manager Crewing Tanker PMSol, Capt. Sofyani Faisol, dan dimoderatori oleh Capt. Doddy Amrih Prayogo. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 crew kapal baik secara luring maupun daring.
Director of Board Member IMHA Brant Connors dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya kesehatan mental yang baik dan manajemen stres. Stres adalah reaksi seseorang terhadap tekanan berlebihan atau tuntutan lain yang dibebankan pada mereka. Brant Connors menyampaikan bahwa pelaut harus menyadari semua orang mengalami stres tetapi kalau tidak terkontrol akan bahaya untuk kesehatan. Brant Connors mengemukakan metode 3R dalam manajemen stres yakni Recognize, Reverse, Resilience.
“Recognize (kenali), saat tubuh Anda mengalami stres. Dengan mengenali, Anda dapat mengetahui apa yang memicunya. Reverse (membalikkannya), mencoba menghilangkan pemicu stres tersebut. tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan pemicu stres ini. Resilience (ketahanan), sesuatu yang harus Anda coba dan bangun setiap saat untuk mencegah burn out (kelelahan fisik, emosional, dan mental),” ujar Brant Connors.
Upaya untuk memerhatikan kesehatan mental bagi industri maritim per 2026 menjadi kewajiban komponen manajemen stres dan kesehatan mental yang baik dalam kurikulum politeknik dan akademi maritim. Brant Connors menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang bekerja sama dengan International Transport Workers’ Federation (ITF) untuk menyelenggarakan penanganan stres dan kesehatan mental dalam kurikulum nasional melalui model Training of Trainers (ToT).
Dalam kesempatan yang sama Capt. Sofyani Faisol menyampaikan bahwa kesehatan mental dan kesejahteraan pelaut merupakan salah satu tantangan bagi perusahaan crew manning dan ship’s owner. Secara umum, masalah kesehatan mental dapat memengaruhi perilaku pelaut yang dapat menjadi risiko besar bagi kesejahteraan pelaut dan keselamatan navigasi.
“Faktor penyebab rentannya kesehatan mental pelaut dapat berupa shipboard factor seperti jauh dari rumah atau keluarga, kesepian, dan isolasi, ship specific factor seperti tekanan pekerjaan, kualitas makanan yang kurang baik, dan crew-related factors seperti kelelahan, bosan, dan sulitnya berkomunikasi dengan atasan. Ini menjadi akumulasi seorang pelaut menderita mental health,” ujarnya.
Sekjen KPI, I Dewa Nyoman Budiasa, menegaskan perlunya konsolidasi kebijakan peraturan dari berbagai pihak baik dari stakeholder maupun perusahaan industri maritim untuk mendukung harmonisasi kebijakan. KPI memiliki peran untuk aktif memastikan para pelaut memiliki perjanjian kerja yang minimal sesuai regulasi sehingga dapat menunjang kesejahteraan pelaut.
Diharapkan dapat membuka mindset para pekerja seabase maupun shorebase dimana kesehatan mental merupakan faktor yang menetukan parameter kinerja pekerja, karena dengan kesehatan mental yang baik tentu akan meningkatkan kinerja perusahaan secara langsung.
Diperlukan kerjasama semua pihak dalam membangun shipping industri Indonesia yang memerhatikan kesehatan mental dan kesejahteraan pelaut. Ke depannya, diharapkan PMSol dapat menjadi mitra kolaborasi utama dari IMHA dan KPI. Dengan demikian semakin menegaskan eksistensi dan peran penting PMSol dalam upaya pebangunan iklim dunia pelaut baik nasional dan internasional.
Komentar Terbaru