JAKARTA – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merasakan kemudahan untuk bergabung menjadi Mitra Binaan PT Pertamina (Persero) melalui aplikasi online. Ini jadi respon terhadap kemajuan digital yang diyakini bisa membuat berbagai proses makin efisien. Waktu yang dibutuhkan dari proses aplikasi secara digital tersebut hingga persetujuan bantuan berkisar antara 1-2 bulan.
“Saya mengajukan menjadi Mitra Binaan Pertamina untuk mendapatkan pendanaan secara online. Cara pendaftaran secara online mudah dan dapat dilakukan oleh siapa pun dimana pun asal memiliki jaringan internet,“ cerita Midawati, pemilik usaha Batik Kaserangan, di Serang, Banten.
Dia mendapatkan penyaluran bantuan dari Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) pada akhir Mei 2019 setelah mengajukan program bantuan melalui aplikasi online sekitar dua bulan. Ia mendapatkan bantuan senilai Rp30 juta untuk pengembangan usaha batik Keserangan.
Batik Kaserangan Banten diresmikan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah pada 3 Mei 2017, di Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK) Mawar Melati Perumahan Cilegon Indah (PCI) Desa Hargatani, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Batik ini merupakan salah satu dari industri batik di Banten yang secara perlahan mendapat respons positif dari masyarakat. Di Provinsi tersebut selain Batik Kaserangan terdapat pula Batik Banten, Batik Krakatoa, Batik Cikadu dan Batik Keraton.
Motif batik Kaserangan mengangkat dan menceritakan kearifan lokal daerah Serang Banten yang kaya dengan warisan budaya. Motif Shamahita, misalnya, bercerita tentang tumbuhan liar yang tumbuh di area persawahan masyarakat Serang. Sedangkan motif Taman Sakanti menceritakan tentang awal kalinya Bangsa Portugis masuk ke Banten.
Midawati mengaku mendapatkan informasi tentang adanya bantuan pendanaan dari Pertamina dari personal pendamping dan staf Program SMEPP (Small Medium Enterprise Partnership Program). “Saya diberikan link untuk pendaftaran. Saya tidak mengalami kendala dalam pendaftaran lancar dan aman. Setelah mendapatkan bantuan, Batik Kasarengan sangat mengalami kemajuan,“ ungkapnya.
Midawati berharap mendapatkan kembali bantuan kemitraan dari Pertamina agar UMKM Batik Kaserangan dapat lebih maju dengan memiliki produk yang beragam. “Bantuan Pertamina memperdayakan masyarakat daerah untuk berproduksi batik, meningkatkan dan membantu kehidupan masyarakat yang memerlukan lapangan pekerjaan,“ ujar Midawati yang memiliki akun Instagram @Batik-kaserangan.
Pertamina dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sedang memanfaatan secara intensif teknologi digital dalam penjaringan Mitra Binaan. Per Mei 2022, pendaftaran calon Mitra Binaan Pertamina yang mengajukan bantuan pendanaan wajib menggunakan jalur online melalui aplikasi http://genumkm.pertamina.com/. Perusahaan berharap pelaku UMK dapat dengan lebih leluasa mengakses dan mengirimkan aplikasi pengajuan pendanaan usaha secara lebih mudah.
Digitalisasi UMKM yang dilakukan Pertamina sejalan dengan program Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM mengatakan transformasi digital akan mendorong daya tahan UMKM menjadi lebih kuat di tengah gelombang demi gelombang disrupsi digital dan pandemi yang menuju titik usai sehingga sangat penting untuk mempersiapkan transformasi digital bagi pelaku UMKM Indonesia.
“Riset World Bank menyebutkan 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik di tengah pandemi. Maka dari itu, pemanfaatan digital bagi pelaku UMKM harus segera diterapkan. Seusai pandemi, kebutuhan UMKM untuk mengoptimalkan ekosistem digital akan semakin tidak terelakkan,” kata Teten, saat menjadi pembicara dalam Talk Show Digital Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2022 secara virtual, Sabtu (28/5).
Menurutnya, hingga April 2022 setidaknya sudah ada 19 juta UMKM telah berhasil onboarding digital. Angka ini berarti telah menambah 11 juta UMKM sejak awal pandemi atau 29,5% dari total populasi UMKM dan target 30 juta UMKM onboarding ke ekosistem digital pada 2024.
Risna Resnawaty, pakar pengembangan masyarakat yang juga Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung menilai program TJSL Pertamina sangat kental dengan inovasi yang tiap tahun selalu ada unsur kebaruan dan mengikuti perkembangan kebutuhan secara lokal maupun global.
“Kemudahan mendaftar online bagi UMK merupakan bagian dari tahapan Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global yang dilakukan oleh Pertamina dalam membina UMK,” katanya.
Dia mengatakan kemudahan mendaftar online merupakan bagian dari inovasi digital yang akan memudahkan bagi UMK yang akan mengajukan diri menjadi Mitra Binaan Pertamina. Menurutnya, inovasi ini akan membuat alur dari proses seleksi menjadi lebih transparan dan accountable.
“Namun yang perlu menjadi perhatian adalah, tidak semua UMK mampu mendaftar secara online. Tantangan ini perlu pendampingna juga. Hal ini tentu sudah dipikirkan oleh Pertamina, bahwa banyak pelaku usaha mikro tidak memiliki gadget yang cukup mumpuni untuk mendaftar secara online,” ungkap Risna. (RI)
Komentar Terbaru