JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) menggelar rapat koordinasi untuk lifting crude oil tahun 2022-2023. Rapat dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang berperan penting dalam lifting minyak Indonesia, yakni Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan juga perwakilan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) antara lain Exxon Mobil Cepu, Petrochina, Medco Group, BP Tangguh, Connocophilips, Petronas, Husky CNOOC dan Anak Perusahan Hulu PT Pertamina (Persero).
Rapat koordinasi yang diinisiasi oleh PT PIS ini bertujuan untuk menjaga lifting minyak nasional yang ditargetkan oleh APBN bisa mencapai 703 ribu barel per hari.
“Kami ingin ada komunikasi dan koordinasi dengan para stakeholders dalam pelaksanaan lifting minyak ini. Sebab ini merupakan tugas dari seluruh instansi terkait yakni KKKS, SKK Migas, dan Pertamina untuk menjaga lifting minyak dengan sebaik mungkin, optimal, efisien dan bisa mencapai target 100 persen,” kata Arief Kurnia Risdianto, Direktur Operasi PIS, Jumat (12/8/2022).
Arief mengatakan selama ini PIS telah mengangkut seluruh lifting minyak nasional untuk diolah di kilang Pertamina.
Seluruh lifting minyak yang diangkut oleh PIS dipastikan tersalurkan dengan aman dan terpercaya, karena kapal-kapal PIS telah memenuhi standar internasional bahkan dipercaya oleh perusahaan minyak global.
Tak hanya itu, kapal-kapal PIS juga terbukti mumpuni melayani pasar-pasar internasional dan rute-rute global dengan mengibarkan bendera Indonesia dan dioperasikan oleh crew dari Indonesia.
Dengan demikian, kata Arief, apabila ada ekspor bagian KKKS tentunya bisa juga menggunakan kapal-kapal yang dikelola oleh PIS dari berbagai ukuran hingga yang terbesar yaitu kapal Very Large Crude Carrier (VLCC)
“Kami mempunyai semua ukuran kapal dan bisa melayani pengangkutan tersebut. Dengan menggunakan kapal PIS yang berbendera Indonesia, akan banyak memberikan manfaat ke tumbuh kembangnya perekonomian dalam negeri (multiplier effects) serta meningkatkan kandungan TKDN dalam industri pelayaran nasional, mulai dari kesejahteraan crew warga negara Indonesia, industri pendukungnya seperti galangan domestik, perusahaan pelayaran nasional, sampai ke seluruh industri yang berada di sekitar juga akan mendapat manfaatnya,” kara Arief.
Hendratmi Susilowati, Senior Manager Perkapalan dan Transportasi SKK Migas, mengapresiasi koordinasi yang digagas oleh PIS untuk mendorong pencapaian target lifting minyak 100 persen. “Produksi dan lifting minyak adalah target utama dari SKK Migas dan menjadi main concern, satu barel pun harus diupayakan untuk dilifting apapun tantangannya. Selama ini, belum ada kendala lifting yang dijalankan oleh PIS. Tentunya kami juga mengapresiasi pertemuan hari ini yang merupakan wujud nyata dari one tim, one goal, one million,” ujarnya.
Arif Yunianto, VP Supply and Logistics PT Kilang Pertamina Internasional, menyampaikan bahwa meskipun terdapat pandemi COVID-19 selama 2 tahun terakhir, baik PIS maupun KPI terus berusaha optimal dan mampu mengamankan target lifting minyak nasional.
“Kami didukung penuh oleh armada kapal PIS sehingga target lifting tercapai dan tidak pernah kurang. Momen koordinasi ini juga penting, untuk mengetahui aspirasi dari para stakeholders dan juga tantangan ke depan dalam lifting minyak nasional,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan komitmen optimalisasi lifting minyak nasional antara PIS, KPI, dan SKK Migas. Adapun komitmen yang disepakati antara lain mendukung dan menyukseskan pencapaian target lifting minyak nasional di tahun 2022, meningkatkan pengawasan bersama untuk pengendalian losses pada proses transportasi dan cargo handling di seluruh terminal KKKS dan KPI, serta optimalisasi penggunaan kapal berbendera Indonesia dalam pelaksanaan lifting minyak ekspor KKKS.
Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PT Pertamina International Shipping terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan operasi yang aman dan berkelanjutan, menjadi mitra maritim terpercaya dan handal, serta menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan bisnisnya.(RA)
Komentar Terbaru