JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), operator di Wilayah Kerja Mahakam akan melanjutkan penggunaan jack-up rig Hakuryu-14. Jack-up rig Hakuryu-14 akan mulai beroperasi pada pertengahan semester I 2021 dan akan melakukan pengeboran di Lapangan Peciko, South Mahakam, Sisi Nubi dan Bekapai. Jack-up rig Hakuryu-14 akan digunakan untuk melakukan pengeboran sumur eksplorasi MPT-1X dan pengeboran pengembangan di tiga anjungan baru di Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

Chalid Said Salim, Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia, yang juga Kuasa Direktur Utama PHM, mengatakan penandatanganan kontrak pengadaan jack up rig merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk menjaga tingkat produksi di WK Mahakam.

“Kontrak ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam,” kata Chalid saat penandatanganan kontrak baru pengadaan jack-up rig dengan konsorsium PT Segara Laju Perkasa dan PT Japan Drilling Indonesia, Rabu (4/11).

Nilai kontrak pengadaan jack up rig mencapai US$96 juta. Kontrak berdurasi 1,5 tahun (dengan opsi perpanjangan 1+1 tahun), dengan komitmen TKDN sebesar 35%. Kontrak baru ini juga wujud dari upaya PHM bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain dan SKK Migas untuk merealisasikan pencapaian target produksi minyak satu juta barel pada 2030.

Sebagai upaya menjaga tingkat produksinya, sepanjang 2020 PHM menargetkan pengeboran 79 sumur tajak dan satu sumur eksplorasi PS-1X. Hingga akhir September 2020 telah dibor sebanyak 63 sumur tajak dan satu sumur eksplorasi. Banyaknya jumlah sumur yang dibor merupakan upaya untuk memaksimalkan cadangan hidrokarbon yang tersedia, karena cadangan dan produksi dari sumur-sumur yang ada sudah semakin marjinal.

Murdo Gantoro, Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pengadaan SKK Migas, mengatakan dalam pelaksanaan kontrak ini SKK Migas mendorong penggunaan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri sehingga kandungan lokal dapat melebihi target yang diharapkan. “SKK Migas berharap kontrak ini dapat memberikan efek berganda kepada penyedia barang/jasa dan tenaga kerja nasional,” tandas Murdo.(RA)