BOGOR – PT Pertamina EP Tambun Field dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menggagas kerja sama konservasi surili (Presbytis comata) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga kelestarian primata endemik Jawa Barat yang semakin terancam punah.
Surili mengalami penurunan populasi akibat perburuan liar dan kerusakan habitat di kawasan hutan. Program konservasi ini menjadi langkah nyata perusahaan dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.
Totok Parafianto, Senior Manager Pertamina EP Tambun Field, menegaskan pentingnya upaya bersama dalam menjaga ekosistem yang sehat. Kerja sama ini diharapkan berjalan dengan baik dan berdampak positif bagi lingkungan. Peran dunia industri dalam konservasi satwa liar menjadi bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. “Upaya ini juga sejalan dengan prinsip pertumbuhan bisnis berkelanjutan yang diterapkan oleh Pertamina,” ujar Totok.
Surili merupakan primata kecil dengan ciri khas bulu lebat berwarna coklat kemerahan atau abu-abu kehitaman. Satwa ini memiliki ekor panjang dan wajah yang dikelilingi bulu putih atau krem, menjadikannya mudah dikenali. Meskipun gesit dan lincah dalam melompat dari pohon ke pohon, surili sangat sensitif terhadap gangguan lingkungan. Perlindungan habitat dan pengawasan ketat menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan hidupnya.
Adi Nurhadi, Kepala Balai Besar TNGGP, menyambut baik inisiatif konservasi yang diajukan oleh Pertamina EP Tambun Field. Dia mengapresiasi upaya industri dalam mendukung konservasi satwa liar di kawasan taman nasional. “Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat perlindungan surili yang saat ini berstatus sangat terancam punah menurut IUCN. Kolaborasi lintas sektor dinilai krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis,” katanya.
Populasi surili di alam liar diperkirakan kurang dari 1.000 ekor berdasarkan data dari berbagai lembaga konservasi. Satwa ini lebih sering ditemukan di bagian hutan yang terpencil dan sulit dijangkau manusia. Karakteristik ini membuat pemantauan populasi dan perilaku surili menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti dan pemerhati lingkungan. Langkah konservasi yang tepat diperlukan agar keberadaan spesies ini tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Pertamina EP Tambun Field sebelumnya terlibat dalam program pelepasliaran surili pada 2022. Dalam kerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Bandung, perusahaan membantu pelepasliaran dua ekor surili bernama Atta dan Rita di Cagar Alam Gunung Burangrang (CAGB). Program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam melestarikan satwa liar di wilayah operasionalnya. Dengan pengalaman ini, perusahaan optimis dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam upaya konservasi.
Totok menambahkan bahwa program konservasi di TNGGP juga akan mencakup penguatan fungsi kelembagaan taman nasional. “Kami ingin program ini bukan hanya soal pelestarian satwa, tetapi juga memperkuat sistem pengelolaan keanekaragaman hayati,” katanya. Selain melindungi surili, upaya ini juga mendukung peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan konservasi. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program ini secara jangka panjang.
Selain menjalankan tanggung jawab lingkungan, Pertamina EP Tambun Field juga mematuhi regulasi terkait konservasi keanekaragaman hayati. Program ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.1 Tahun 2021 yang mengatur tentang pelestarian satwa liar. Kepatuhan terhadap regulasi ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam memperoleh peringkat kinerja lingkungan yang baik. Dengan demikian, konservasi tidak hanya berdampak positif pada ekosistem, tetapi juga mendukung aspek kepatuhan perusahaan.
Komitmen Pertamina EP Tambun Field dalam konservasi surili merupakan wujud nyata sinergi antara industri dan pelestarian alam. Dengan menggandeng Balai Besar TNGGP, program ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan satwa liar dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi. Kolaborasi seperti ini juga menjadi contoh bagaimana perusahaan dapat berkontribusi lebih luas di luar kegiatan operasionalnya. Langkah ini semakin mempertegas komitmen industri dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan ekosistem. (DR)
Komentar Terbaru