SANGASANGA – Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field (PEP Sangasanga) sebagai salah satu unit operasi PT Pertamina EP (PEP), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), terus mengupayakan pencapaian target produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri. PEP Sangasanga merupakan salah satu lapangan backbone Pertamina EP Asset 5 (PEP Asset 5), dimana produksi dari PEP Sangasanga menyumbang 33% terhadap produksi di PEP Asset 5.

Guruh Prasetyo, Pjs Sangasanga Field Manager, mengatakan bahwa selama masa pandemi ini tantangan dunia migas lebih besar dari biasanya.

“Dunia migas yang sarat dengan modal operasi, harus adaptif beroperasi dengan efektif dan efisien,” kata Guruh, Jumat (9/10).

Guruh menambahkan sesuai arahan top management Pertamina EP, seluruh lini perusahaan perlu mengoptimalkan pos anggaran yang ada. Oleh karena itu, Pertamina EP Sangasanga mengevaluasi kembali proyek-proyek yang sudah direncanakan agar berjalan efektif, efisien, dan ekonomis dari segi bisnis. Salah satu caranya adalah menerapkan quick win strategy yaitu dengan mengoptimalkan pengeluaran anggaran sewa lifting sumur namun tetap mempertahankan produksi sumur dengan optimal.

Guruh menjelaskan tantangan lain yang dihadapi dalam operasional migas di masa pandemi ini, antara lain terhambatnya proses pengiriman material maupun jasa karena memerlukan tambahan waktu akibat adanya pemberlakuan PSBB di beberapa tempat. Di samping itu pula ada penambahan biaya yang dibutuhkan oleh tim di lapangan untuk kebutuhan meminimalisir dampak pandemi Covid-19 yang dipersyaratkan, serta faktor psikologis para pekerja lapangan.

“PEP Sangasanga terus melakukan upaya terbaiknya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol ketat,” ujar Guruh.

Target produksi PEP Sangasanga tahun 2020 sebesar 4.980 barrel oil per day (bopd) untuk minyak, sedangkan target gas sebesar 3,65 million standard cubic feet per day (mmscfd). Peningkatan produksi minyak di PEP Sangasanga terutama dari kegiatan pengeboran di struktur North Kutai Lama (NKL), Samboja, Muara, dan Anggana. Kontribusi terbesar berasal dari sumur NKL-1117 dengan rata-rata produksi mencapai 500 bopd di tahun 2020. Jumlah tersebut hampir 10% dari total produksi PEP Sangasanga.

Selain kegiatan pengeboran, peningkatan produksi juga berasal dari pekerjaan workover di struktur Samboja, diantaranya hasil workover sumur SBJ-345 yang memberikan kontribusi produksi sebesar 150 bopd pada tahun 2020 ini.

Guruh menekankan bahwa pencapaian produksi saat ini tentunya merupakan hasil dari usaha secara teknis dan kedisiplinan seluruh unsur di PEP Sangasanga dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Produksi minyak rata-rata PEP SANGASANGA sampai dengan bulan September sebesar 5.700 bopd, sementara produksi gas mencapai 2,52 mmscfd.

“Hingga saat ini operasi produksi migas PEP Sangasanga masih dapat berjalan dan tidak terganggu secara signifikan,” tandas Guruh.(RA)