JAKARTA – PT Pertamina EP berencana melepaskan sebanyak 24.000 Km2 wilayah kerjanya, yang dinilai sudah prospek dan tidak mungkin dilakukan pengelolaan lebih lanjut. Hal ini diungkapkan Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2012.
Syamsu Alam menjelaskan, keseluruhan wilayah kerja yang dikelola Pertamina EP saat ini mencapai 140.000 Km2. Sebenarnya sudah menjadi kewajiban bagi Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKS) Migas, untuk melepaskan 10% wilayah yang dalam proses eksplorasi sudah dianggap tidak potensial, dalam satu tahun sejak operasi dilakukan.
Syamsu Alam mengakui, wilayah kerja Pertamina EP paling luas dibandingkan Kontraktor KKS migas lainnya. Namun banyak di antara wilayah kerja itu, yang sebenarnya sudah tidak potensial untuk terus dipegang Pertamina EP. “Jika tidak di-relenguis (delepaskan, red) justru menjadi beban bagi perusahaan, karena harus menjaga dan merawat wilayah kerja yang tidak potensial. Kami juga tidak ingin dianggap mengangkangi wilayah kerja yang sudah tidak potensial,” jelasnya.
Syamsu Alam memerinci, wilayah kerja yang akan dilepaskan diantaranya wilayah kerja di Jawa Timur bagian selatan yakni Wonokromo, dan wilayah kerja di Jawa Barat bagian selatan. “Dua wilayah kerja ini sudah jelas-jelas tidak proven (terbukti, red) untuk menjadi cekungan migas,” ujarnya.
Selain itu yang juga akan dilepaskan adalah wilayah di atas Bukit Barisan, dan yang pasti wilayah kerja yang berada di Jakarta. “Terus terang kita punya wilayah kerja di Ujung As;pal, Pondok Gede, Jakarta Timur. Dulu saat daerah itu masih sepi, kita melakukan pemboran beberapa sumur di sana. Tetapi saat sekarang wilayah itu sudah ramai oleh pemukiman, maka sudah tidak potensial lagi untuk dikembangkan sebagai wilayah kerja migas, dan akan kita lepaskan,” terangnya.
Wilayah kerja Pertamina EP lainnya yang akan dilepaskan adalah di Jawa Tengah, tepatnya di Gunung Muria. Wilayah itu kemungkinan besar akan difokuskan untuk pengembangan panas bumi. “jadi total wilayah kerja yang akan kita lepaskan adalah 24.000 Km2,” tandasnya.
Komentar Terbaru