JAKARTA– Kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat semua pihak harus tetap waspada, termasuk PT Pertamina (Persero) yang terus memberi perhatian lebih pada para usaha mikro dan kecil (UMK) binaannya melalui Program Pendanaan UMK (PUMK). Upaya ini sukses membantu penjualan produk UMK di masa pandemi senilai lebih dari Rp17 miliar.
Fajriyah Usman, Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, mengatakan nilai tersebut didapatkan dari kolaborasi antara Pertamina bersama mitra binaan PUMK dan Rumah BUMN yang tersebar di hampir seluruh penjuru Nusantara.
“Sebanyak 176 UMK Mitra Binaan Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia siap untuk mendukung Bantuan Covid-19 dengan nilai bantuan sebesar Rp3 miliar,” katanya, Selasa (27/7). Bentuk dukungan tersebut diwujudkan dalam lebih dari 10.000 produk bantuan dukungan berupa produk multivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer, desinfektan, masker dsb yang dapat mendukung upaya pencegahan Covid-19.
Selain itu, Pertamina juga mengaktifkan sebanyak 30 Rumah BUMN (RB) membawahi lebih dari 9 ribu Mitra Binaan. Terutama pada UMK yang adaptif terhadap wabah COVID-19 sebanyak 420 UMK Mitra RB dengan nilai penjualan sebesar lebih dari Rp14 miliar.
Salah satu mitra binaan adaptif Covid-19 dengan memproduksi aneka produk herbal adalah Bagus Arya Kusuma. Pemilik usaha Padma Medikal Husada ini berlokasi di Jalan P. Batam No. 39, Tabanan, Bali. “Bermula dari kegemaran saya kepada toga (Tanaman Obat Keluarga, Red), kebetulan ada lahan yang bisa digunakan akhirnya terus berlanjut hingga sekarang,” ujarnya.
Perjuangannya dalam menjajakan produk herbal ini cukup menantang. Terutama saat akan memasuki apotek dan toko obat. Produknya banyak mengalami penolakan. Namun, berkat evaluasi yang baik serta masukan dalam program pembinaan Pertamina, dia memperbaiki kualitas produk dan kemasan. Alhasil, produk herbalnya kini mulai diterima masyarakat dan kalangan luas.
Selain Bagus, juga terdapat binaan lain yakni Asih Wijayanti. Pemilik usaha AW Collection ini awal mulanya memproduksi aneka suvenir dan produk tas kulit untuk pria dan wanita. “Semenjak masa pandemi saya mulai membuat APD berupa masker dan hazmat yang bisa dipakai masyarakat maupun nakes (tenaga kesehatan),” tuturnya.
Berkah ini pun mendatangkan keuntungan yang cukup fantastis. Dalam sebulan, Asih bisa mendapat keuntungan hingga Rp150 juta. Area pemasaran produk yang dibuat di Jalan Pamugaran 186 Mertasinga, Cilacap, Jawa Tengah juga makin meluas. Semula hanya di lingkup pula Jawa saja, kini ia sudah memiliki pelanggan tetap di Palembang, Ambon, Pontianak, Sorong, Balikpapan, dan kota besar lainnya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (RA)
Komentar Terbaru