LABUAN BAJO – Afiliasi Sub Holding Gas Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) raih tiga penghargaan pada ajang Indonesia Diversity Equity Inclusion & Environmental Social Governance Awards (IDEAS) 2022 yang diselenggarakan oleh Humas Indonesia.
Bersaing pada penilaian Environmental Social Governance (ESG) di Kategori Sosial dan Kategori Lingkungan, Pertagas berhasil membawa pulang 2 Silver Winner dan 1 Bronze Winner. Operation West Java Area (OWJA) meraih Silver Winner untuk ESG Sosial, Operation South Sumatera Area (OSSA) meraih Silver Winner untuk ESG Lingkungan dan Operation Kalimantan Area (OKA) meraih Bronze Winner untuk ESG Sosial.
Elok Riani Ariza Manager Communication Relation & CSR Pertagas, menyatakan penghargaan yang diterima merupakan wujud dari komitmen perusahaan untuk terus berkembang dengan masyarakat sekitar wilayah operasi.
“Kami bersyukur atas apresiasi yang diberikan seluruh jajaran IDEAS 2022 kepada Pertagas. Ketiga penghargaan yang diterima Pertagas merupakan bukti konsistensi dan komitmen perusahaan dalam pelaksanaan program CSR yang mendorong kemandirian masyarakat,” ungkap Elok (6/8).
Pada sesi penjurian yang dilaksanakan sejak 15 Juni 2022, masing-masing area operasi Pertagas menampilkan Program CSR unggulannya. Pertagas OWJA memaparkan program KAWAT CINTA (Kelompok Wanita Tani Capai Impian dan Cita-cita) yang diimplementasikan untuk menjawab persoalan sosial di Desa Tanjung, Karawang, Jawa Barat.
KAWAT CINTA memberdayakan kelompok rentan yakni perempuan dan lansia yang kemudian dapat bangkit menghidupkan perekonomian desa dan berhasil menjawab isu pendidikan anak usia dini serta kesehatan selain permasalahan sosial dan ekonomi. KAWAT CINTA mampu berkontribusi merubah status Desa Tanjung yang pada awalnya merupakan desa rawan pangan menjadi desa tahan pangan.
Pertagas OKA mengangkat program TAMAN Sidrap, yang memberdayakan petani dan kelompok wanita tani (KWT) di jalur pipa Sidrap, Desa Martadina, Kutai Timur. Program ini menjawab permasalahan utama di Sidrap yakni lahan gambut, hasil panen holtikultura yang tidak optimal dan hama sayur-mayur yang berdampak besar terhadap perekonomian petani. Pertagas OKA mendorong petani Sidrap untuk menerapkan pertanian semi organik yang terintegrasi dengan potensi desa lainnya. Sistem ini membantu petani menghemat biaya operasi hingga 83% dan mempercepat panen holtikultura hingga 25 hari dan tentunya peningkatan kualitas hasil panen yang berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
Dibidang lingkungan, Pertagas OSSA mengunggulkan program Desa Wisata Sidomulyo di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Program ini diinisiasi untuk menjawab permasalahan lingkungan dan harapan masyarakat Sidomulyo yang mengalami penurunan pendapatan akibat lahan sawit memasuki tahap replanting dengan memanfaatkan lahan tidur seluas 2 hektar menjadi lahan produktif. Pertagas OSSA mengajak masyarakat untuk memanfaatkan potensi Desa dalam wadah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) “Lembah Dewi Sri” yang berhasil mengubah lahan tidur menjadi lokasi wisata edukasi bagi masyarakat. Desa Wisata Sidomulyo berbasis Edukasi juga menawarkan berbagai sarana hiburan seperti kolam renang, area permainan tradisional, pemancingan ikan, area panahan juga sentra oleh-oleh yang menggerakkan roda perekonomian desa. Program ini juga mengantarkan Sidomulyo meraih predikat Desa PROKLIM dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada masyarakat melalui program tanggung jawab sosial yang mengedepankan aspek sosial, lingkungan serta tata kelola yang baik yang akan berkontribusi langsung kepada pertumbuhan Indonesia,” jelas Elok.
Komentar Terbaru