PRABUMULIH – Meningkatnya permintaan ramuan herbal di tengah pandemi Covid-19 menjadi berkah bagi kelompok masyarakat tertentu. Salah satunya adalah Kelompok Asman Toga Melati di Gunung Ibul Prabumulih. Kelompok mitra binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) ini sebelumnya telah memproduksi ramuan herbal siap saji.
Zainal Abidin, Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, mengapresiasi kelompok Asman Toga Melati yang mampu bertahan di tengah pandemi dan dapat berinovasi dengan melahirkan produk baru.
“Bahkan, anggota kelompok juga terlibat aktif dalam upaya penyebaran dari wabah Covid-19. Dengan mereka paham terhadap pencegahan Covid-19, mereka juga ikut menjadi juru kampanye di lingkungan terdekat mereka untuk peduli terhadap penyebaran pandemi ini,” ujar Zainal, Jumat (25/9).
Siti Sulbiyah, Local Hero Kelompok Asman Toga Melati, mengungkapkan bahwa keinginan pelanggan semakin beragam. Para pelanggan cenderung menginginkan jamu yang siap minum tanpa harus diseduh terlebih dahulu.
“Kami sampaikan ke Pertagas masalah ini. Alhamdulillah, Pertagas bersedia memfasilitasi pelatihan produksi jamu siap minum,” ungkap Siti.
Pelatihan dilakukan dengan bekerjasama dengan GoUMK, sebuah Lembaga sosial yang berfokus pada pelatihan kewirausahaan dan UMKM.
Pelatihan produksi jamu siap minum yang difasilitasi oleh Pertagas juga membawa harapan besar bagi anggota kelompok. Selain varian produk semakin bertambah, produksi jamu siap minum ini juga diyakini akan menjadi sumber penghasilan tambahan kelompok.
“Adanya produk jamu siap minum ini bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang selam ini belum kami penuhi,” ujar Siti.
Selama ini, produksi jamu siap saji dari Kelompok Asman Toga telah dipesan oleh berbagai kalangan. Bahkan, produknya sempat diekspor ke mancanegara. Sejak pandemi Covid-19, kelompok ini sempat mengalami kendala dari sisi produksi. Meski di sisi lain, permintaan terhadap produk mengalami kenaikan. Bahkan sampai naik 40% dari produksi biasanya.
Dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat, Kelompok Asman Toga mulai bangkit berproduksi. Sekitar 30 anggota kelompok, sudah memahami betul dengan protokol yang harus dipatuhi.
Kelompok Asman Toga Melati yang berdiri sejak 2013 ini merupakan kelompok yang secara kontinyu telah memproduksi sejumlah varian jamu. Terdapat 8 jenis jamu berbahan baku tanaman obat keluarga, seperti kunyit asam, jahe merah, jahe putih, kencur, temu lawak, daun kelok, daun salam, dan daun sirsak yang menjadi produk andalan mereka. Kelompok ini juga beberapa kali berhasil meraih penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup di tingkat provinsi dan nasional.
“Pertagas juga ikut mengedukasi kami, bagaimana agar tetap menajga jarak, memakai masker, dan selalu mencuci tangan dengan air sabun,” tandas Siti.(RA)
Komentar Terbaru