SIDOARJO – Meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah rumah tangga serta melihat potensi ekonomi yang bisa didapatkan oleh masyarakat khususnya mitra binaan, PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan afiliasi dari Sub Holding Gas Pertamina mengajak perangkat Desa Kalitengah belajar mengelola sampah di Desa Troboso, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo pada hari Kamis (31/8).
Jika di sebagian daerah sampah menjadi masalah, di Desa Trosobo sampah menjadi peluang peningkatan ekonomi masyarakat bahkan untuk ketahanan pangan. Hal itu yang membuat Pertagas melalui unit usahanya yakni Operation East Java Area (OEJA) bersama perangkat Desa mengunjungi dan berdiskusi terkait Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Trosobo yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan warga Desa Kalitengah.
Pertagas memiliki komitmen kuat dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL). Melalui Program binaan Pertagas OEJA yang diberi nama Kidung Tanggulangin (Gerakan Melindungi Masyarakat Rentan dan Upaya pengelolaan Lingkungan) selaras dengan program lingkungan di Desa Trosobo dimana hasil studi banding ini bisa menjadi replikasi percontohan program.
Mayudi Yantono, pengelola TPST Desa Trosobo menceritakan, setiap hari terkumpul sebanyak 9 ton sampah yang diambil dari sebanyak 1.600 rumah warga desa dan dikelola. Sampah tersebut dijadikan pakan ternak (magot), pupuk dan abu yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan paving.
“Kami budidayakan magot, lalu dijadikan pakan untuk ribuan ikan lele, nila, dan patin. Magot ini makanan bergizi yang menjadikan ikan-ikan kami jadi besar dan sehat. Hasil dari pengelolan itu dikembalikan ke warga yang membutuhkan,” kata Mayudi dalam keterangannya, Senin (4/9).
Lurah Desa Kalitengah Sidoarjo Ali Efendi yang turut hadir dalam kegiatan studi banding ini menyampaikan apresiasinya atas pembelajaran berharga dari pengelolaan sampah yang disampaikan jajaran Pertagas.
” Terima kasih Pertagas, semoga langkah studi banding ini bisa menguatkan semangat warga kami, dan akan kami sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di Desa Kalitengah,” ujar Ali.
Imam Rismanto, Manager Communication Relations & CSR Pertagas, berharap metode pengelolaan sampah di Kalitengah bisa diduplikasi di tempat lain.
“ Pertagas mendorong masyarakat khususnya di Desa Kalitengah untuk tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan serta memberikan edukasi pengelolaan sampah yang nantinya bisa dilakukan percontohan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” ujar dia.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertagas OEJA sejalan dengan pengelolaan bisnis perusahaan dengan mengedepankan Environment, Social, Governance (ESG) dan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainability Development Goals (SDGs) pilar ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera. “Dengan program pengelolaan sampah, lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, kesejahteraan masyarakat juga lebih meningkat, kata Imam. (RI)
Artikel ini sangat berguna dan relevan, terutama saat kita semakin menyadari pentingnya masalah sampah dan kebersihan lingkungan. Di blog saya, saya juga membahas berbagai aspek lingkungan, termasuk daur ulang. Jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak wawasan atau berbagi pandangan, jangan ragu untuk mengunjungi https://pahlawanlingkungan.com. Bersama-sama, kita bisa mencapai perubahan positif!