JAKARTA – Tren positif harga batu bara masih berlanjut. Harga Acuan Batu bara (HBA) untuk periode Desember 2019 naik tipis dibanding bulan lalu. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 246K/30/MEM/2019 pada periode Desember HBA tercatat US$66,3 per ton. naik tipis dibanding periode November 2019 sebesar US$66,27.
Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan jelang pergantian tahun permintaan batu bara meningkat, sehingga mendorong peningkatan harga batu bara. Permintaan impor batu bara oleh beberapa negara Eropa juga meningkat.
“Berdasarkan kondisi pasar global, penyebab naiknya HBA Desember ini masih dipengaruhi peningkatan permintaan untuk stok batu bara menjelang musim dingin,” kata Agung kepada Dunia Energi, Jumat (6/12).
HBA merujuk pada index pasar internasional. Ada empat index yang dipakai Kementerian ESDM, yakni Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Global Coal (GC), New Castle Export Index (NEX), dan Platts59. Adapun bobot masing-masing index sebesar 25% dalam formula HBA, artinya pergerakan harga batu bara dipengaruhi oleh pasar internasional.
“Berdasarkan statistik HBA bulanan, HBA Desember naik 0,04% dibanding November. Ini dipengaruhi kenaikan rata-rata indeks bulanan untuk index ICI sebesar 0,06%, indekst GCNC naik 0,98%, Platt’s naik 0,15%. Sedangkan index NEX turun 1,03%,” ungkap Agung.
Kenaikan batu bara ini adalah yang kedua sejak beberapa bulan terakhir. Tren penurunan batu bara sebelumnya terjadi sejak Septmber 2018. Kala itu batu bara berada di level US$104,81 per ton. Kemudian terkoreksi di bulan berikutnya menjadi US$100,89 per ton dan berlanjut di November sebesar US$97,90 per ton. Pada penutupan 2018 pun harga masih melemah di level US$92,51 per ton.
Pada awal 2019 tren penurunan harga masih terjadi lantaran HBA berada di posisi US$92,41 per ton. Sebagai salah satu konsumen utama batu bara dunia maka kebijakan pemerintah China yang membatasi kuota impor menjadi faktor utama melemahnya harga selama ini.(RI)
Komentar Terbaru