JAKARTA – PT Pertamina (Persero) siap mengantisipasi kenaikan permintaan elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) sepanjang bulan Ramadan dan Lebaran.
Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina, mengungkapkan kenaikan konsumsi elpji dipastikan terjadi menjelang puasa. Untuk itu Pertamina sudah menyiapkan langkah dalam mengantisipasi kenaikan konsumsi tersebut.
“Mau puasa kita siap terus, diperkirakan kenaikan konsumsi 15%-20%, sudah diantisipasi,” kata Ahmad, baru-baru ini.
Lonjakan permintaan elpji diperkirakan juga mendorong kelangkaan elpiji, termasuk kemasan 3 kilogram yang disubsidi pemerintah.
Menurut Ahmad, yang terjadi di lapangan adalah masih banyak pemberian subsidi terhadap elpiji yang tidak tepat sasaran yang turut memberikan andil meningkatnya potensi kelangkaan. Untuk itu pemerintah diminta segera menerbitkan aturan yang jelas mengenai siapa yang berhak menggunakan LPG subsidi.
“Harus ada kejelasan siapa yang berhak menggunakan. Artinya ada aturan jelas sehingga kita bisa bergerak. Sekarang banyak masyarakat mampu yang pakai juga (elpiji 3kg), termasuk restoran besar,” katanya.
Rencana pencabutan subsidi elpiji kemasan 3 kg sebelumnya telah dicabut karena harga LPG dunia juga mengalami penurunan tajam. Pencabutan subsidi LPG sendiri diyakini masih akan dilakukan pemerintah. Salah satu caranya agar pencabutan subsidi tidak menimbulkan gejolak adalah dengan merampungkan infrastruktur jaringan gas rumah tangga sehingga masyarkat bisa beralih ke gas pipa.(RI)
Komentar Terbaru