PANYABUNGAN– PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) selaku pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi berhasil menyelesaikan Uji Kapasitas Pembangkit (URC) Unit-5 berkapasitas 33 Megawatt. Uji ini dilaksanakan pada 12-15 Desember 2024 dengan total durasi pengujian selama 72 jam. Hasil positif dari pengujian ini menambah total kapasitas produksi energi listrik bersih di PLTP Sorik Marapi menjadi 200 MW. Energi listrik tersebut disalurkan melalui jaringan tegangan tinggi 150 kV milik PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik Sumatera Utara.

“Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi tim dan dukungan teknologi modern. Teknologi Kaishan yang digunakan telah membantu meningkatkan efisiensi operasional pengelolaan energi panas bumi,” ujar Yan Tang, Direktur Utama PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Selasa (17/12/2024).

Yan menjelaskan, keberhasilan ini mencerminkan dedikasi tim dan dukungan teknologi modern. Teknologi Kaishan yang digunakan telah membantu meningkatkan efisiensi operasional pengelolaan energi panas bumi. Keberhasilan ini dicapai melalui kolaborasi erat antara PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) dan PT PLN (Persero). Personel dari PLN PUSERTIF, yang dipimpin oleh Rian Guntoro, turut mengawasi pengujian ini. Selain itu, tim PLN UIP Sumbagut yang dipimpin Aryo Saloko juga berperan aktif dalam memastikan kelancaran proses. Uji kapasitas ini merupakan salah satu tahapan penting sebelum memasuki Commercial Operation Date (COD) Unit-5 pada Desember 2024.

“Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan transisi energi yang berkelanjutan,” ujarnya. PLTP Sorik Marapi diharapkan mampu mendukung target Emission Reduction 2030 dan Net Zero Emission 2060 Indonesia.

PLTP Sorik Marapi terletak di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, dan mulai beroperasi secara komersial sejak 2019. Sebelumnya, Unit-1 hingga Unit-4 telah berhasil menghasilkan listrik dengan total kapasitas sebesar 167 MW. Rinciannya, Unit-1 memiliki kapasitas 42 MW, Unit-2 sebesar 44 MW, Unit-3 sebesar 46 MW, dan Unit-4 sebesar 27 MW. Dengan beroperasinya Unit-5, kapasitas produksi PLTP Sorik Marapi kini mendekati potensi maksimal wilayah kerja panas bumi ini, yakni 240 MW.

Pengembangan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Sorik Marapi-Roburan-Sampuraga telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. PT SMGP memperoleh Izin Usaha Panas Bumi sejak 2010 dan Izin Panas Bumi pada tahun 2015. Dengan luas wilayah kerja sebesar 62.900 hektare, area ini memiliki potensi panas bumi yang signifikan untuk dikembangkan. Pada tahun 2016, KS Orka Renewables Pte. Ltd. mengakuisisi 95% saham PT SMGP dari pemilik sebelumnya untuk mempercepat pengembangan proyek ini.

Sebagai salah satu pemegang proyek panas bumi terbesar di Sumatera Utara, PLTP Sorik Marapi berkontribusi signifikan terhadap bauran energi bersih nasional. Energi panas bumi merupakan sumber energi terbarukan yang andal dan ramah lingkungan. Dengan beroperasinya Unit-5, PT SMGP tidak hanya meningkatkan kapasitas listrik bersih, tetapi juga mendukung keandalan suplai listrik untuk wilayah Sumatra Utara. Proyek ini juga memberikan manfaat ekonomi lokal melalui penyerapan tenaga kerja dan keterlibatan masyarakat.

Selain fokys pada peningkatan kapasitas produksi listrik, PT SMGP juga memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Perusahaan berkomitmen untuk menjaga ekosistem sekitar wilayah kerja panas bumi Sorik Marapi. Berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) telah dilaksanakan untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat setempat. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pengembangan panas bumi dapat berjalan beriringan dengan pemberdayaan komunitas lokal.

Pembangunan dan pengoperasian PLTP Sorik Marapi sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target energi bersih. Pemerintah menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025 dengan panas bumi memegang peran penting. PLTP Sorik Marapi merupakan salah satu proyek strategis nasional yang mendukung pencapaian target tersebut. Dengan kapasitas 200 MW, PLTP ini menjadi salah satu penyumbang energi panas bumi terbesar di Indonesia.

Ke depan, PT SMGP bersama KS Orka Renewables Pte. Ltd. berencana untuk terus mengembangkan kapasitas panas bumi di wilayah Sorik Marapi. Potensi pengembangan lebih lanjut hingga 240 MW akan dioptimalkan melalui inovasi teknologi dan efisiensi operasional. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan energi panas bumi berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan semua pihak, PLTP Sorik Marapi siap menjadi tulang punggung energi bersih di Sumatera Utara dan Indonesia. (DR)