JAKARTA – PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk (BUMA Internasional Grup, IDX: DOID) salah satu kontraktor pertambangan batu bara independen di Indonesia, telah melakukan penerbitan perdana Sukuk Ijarah I BUMA 2025 senilai Rp2 triliun. Ini merupakan penerbitan Sukuk Ijarah korporasi terbesar dengan peringkat Syariah A+ dalam penerbitan tunggal di Indonesia, yang disambut dengan tingkat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,1x.
Iwan Fuad Salim, Direktur BUMA International Group, mengatakan Sukuk ini menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun. Tercatat lebih dari 50% investasi yang masuk adalah untuk jangka waktu 5 tahun, yang mencerminkan preferensi untuk investasi jangka panjang dan kepercayaan terhadap stabilitas keuangan BUMA.
“Keberhasilan penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini menandai tonggak sejarah baru dalam perjalanan diversifikasi keuangan kami, yang menarik minat besar dari investor baru maupun investor yang sudah ada, termasuk para pemegang Obligasi Rupiah BUMA sebelumnya,” ujarnya disela temu media di Jakarta, Senin(24/3/2025).
Penerbitan Sukuk Ini merupakan diversifikasi keuangan BUMA, melengkapi Obligasi Global, Obligasi Rupiah Konvensional, pembiayaan Bank Konvensional dan Syariah, serta Leasing. Keberhasilan penerbitan ini memperluas opsi pembiayaan BUMA, meningkatkan fleksibilitas dan melebarkan akses ke sumber pendanaan yang lebih beragam.
Dana yang diperoleh dari Sukuk ini akan dialokasikan secara merata untuk memperkuat operasional BUMA di Indonesia.
“50% akan digunakan untuk belanja modal, sedangkan 50% sisanya untuk mendukung modal kerja. Alokasi ini sejalan dengan komitmen BUMA untuk menjaga efisiensi operasional dan ketahanan keuangan seiring dengan pertumbuhan dan eksplorasi peluang-peluang baru di sektor pertambangan,” kata Iwan.
Penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini diselenggarakan oleh PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat.
Sukuk Ijarah ini ditawarkan dalam tiga seri yakni, Seri A dengan jangka waktu 370 hari, Seri B dengan periode 3 tahun, dan Seri C dengan jangka waktu 5 tahun. Pembayaran imbalan ijarah dilakukan per tiga bulan, yang dimulai pada 20 Juni 2025.
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) d didirikan pada 1998 sebagai sebuah bisnis keluarga dan kemudian diakuisisi oleh Delta Dunia pada 2009. Kini BUMA Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 15%, melalui penyediaan jasa pertambangan bagi beberapa perusahaan tambang terbesar dan terlama di industri batubara Indonesia, serta beberapa pemain baru yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di masa depan.
BUMA melakukan pekerjaan penambangan secara menyeluruh, mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, penambangan batu bara, pengangkutan batu bara, serta reklamasi. Operasi BUMA Indonesia didukung oleh lebih dari 15.000 karyawan bersama dengan tim manajemen yang solid dan berpengalaman, serta difasilitasi dengan teknologi canggih dan lebih dari 2.600 unit alat berat. Klien BUMA antara lain Adaro Indonesia, Adaro MetCoal, Berau Coal Energy, Geo Energy, Bayan Group, UPC Renewables, Solway Groups.
Komentar Terbaru