Perisai Bumi Cegah Abrasi, Cara Pertamina Gas West Java Area Jaga Kelestarian Pantai

JAKARTA – PT Pertamina Gas, bagian dari Subholding Gas Pertamina, selain menjalankan bisnis di sektor midstream dan downstream gas, berkomitmen dalam melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Salah satunya adalah melalui Program CSR Perisai Bumi/Kolaborasi Lindungi Negeri.

Menurut Muhammad Baron, Perisai Bumi merupakan program inisiatif CSR Pertagas terhadap pencegahan abrasi di pesisir bersama masyarakat Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Abrasi merupakan salah satu masalah yang krusial di sekitar area operasional perusahaan. Apalagi berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), abrasi di Indramayu cukup tinggi dan mengkhawatirkan. “Abrasi yang terjadi di kawasan operasional Pertagas WJA juga berdampak pada tanaman mangrove, rusaknya Pantai Rembat dan kerusakan lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Menurut dia, semakin mengkhawatirkannya abrasi yang terjadi di Pantai Utara Jawa Indramayu, Pertagas melakukan langkah mitigasi melalui empat inisiasi program penanggulangan abrasi, yaitu manajemen risiko kebencanaan berbasis pemberdayaan Masyarakat dan pelestarian area pesisir. “Kami juga melakukan rintisan pariwisata berbasis kesiapsiagaan bencana dan pengamanan objek vital nasional,” katanya.

Karena program CSR Perisai Bumi dinilai keren, Dewan Juri E2S Proving League menabalkan program ini dengan predikat Platinum untuk kategori Creating Shared Value (CSV) Program pada kompetisi Proving League 2023 yang diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S), paguyuban editor di sektor energi dan sumber daya mineral. Dalam perhelatan tahunan yang diikuti 27 peserta peraih predikat Emas dan atau Kandidat Emas PROPER 2022 tersebut, Pertamina Gas Operation West Java Area mengusung Program CSR Perisai Bumi/Kolaborasi Lindungi Negeri.

Penghargaan Platinum Kategori Program CSV dari E2S untuk Program Perisai Bumi Pertamina Gas

Baron mengapresiasi keputusan dewan juri E2S Proving League 2023 yang memberikan penghargaan Platinum bagi program CSR Pertamina Gas di Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu. Penghargaan ini menjadi pendorong Perwira Pertamina Gas untuk terus bersemangat dan bermitra dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi. “Kami bersyukur atas penghargaan ini dan menjadi penyemangat teman-teman di lapangan menuju PROPER 2023,” katanya.

Menurut dia, Perisai Bumi merupakan program inisiatif CSR Pertagas terhadap pencegahan abrasi di pesisir bersama masyarakat Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Abrasi merupakan salah satu masalah yang krusial di sekitar area operasional perusahaan. Apalagi berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), abrasi di Indramayu cukup tinggi dan mengkhawatirkan. “Abrasi yang terjadi di kawasan operasional Pertagas WJA juga berdampak pada tanaman mangrove, rusaknya Pantai Rembat dan kerusakan lainnya,” ujarnya.

Baron menjelaskan, semakin mengkhawatirkannya abrasi yang terjadi di Pantai Utara Jawa Indramayu, Pertagas melakukan langkah mitigasi melalui empat inisiasi program penanggulangan abrasi, yaitu manajemen risiko kebencanaan berbasis pemberdayaan Masyarakat dan pelestarian area pesisir. “Kami juga melakukan rintisan pariwisata berbasis kesiapsiagaan bencana dan pengamanan objek vital nasional,” katanya.

Risna Resnawaty, Ketua Dewan Juri E2S Proving League 2023, mengatakan program yang yang dipresentasikan 27 peserta Proving League 2023 secara umum sudah baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat ataupun pada penerima manfaat. Dewan Juri juga mencatat beberapa peserta belum menyajikan presentasi yang komprehensif, misalnya belum menampilkan sustainability compass, foto-foto yang relevan, atau publikasi media yang terkait dengan program CSR-nya.

“Demikian juga dengan skill dari penyaji, atau penyajian mitra binaan (local hero), masih perlu ditingkatkan. Misalnya local hero hanya fokus pada memuji bantuan,” ujar Risna.

Dia berharap mitra binaan (local hero) lebih fokus pada proses pelaksanaan CSR, yang memperlihatkan bagaimana perubahan yang terjadi, before dan after. Selain itu, bagaimana program bisa berdampak luas bagi masyarakat, terutama meyakinkan pihak lain bahwa masyarakat bisa mampu dan mandiri jika program CSR telah masuk tahap exit. (RA)