NEW YORK- Harga minyak berjangka turun pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (24/6) pagi WIB saat pasar bersiap untuk laporan yang diperkirakan menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS. Hal ini membuat harga lebih rendah dari tingkat tertinggi sejak sebelum pandemi virus corona.
Reuters melaporkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2020 turun US$45 sen atau 1,0%, menjadi US$42,63 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Agutus turun US$36 sen atau 0,9%, menjadi ditutup pada US$40,37 per barel.
Sebelumnya harga minyak naik di awal sesi setelah Presiden AS Donald Trump menulis dalam cuitannya pada Senin (22/6) malam bahwa perjanjian perdagangan dengan China “sepenuhnya utuh”. Pasar telah resah oleh komentar mengejutkan dari penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro bahwa kesepakatan perdagangan dengan China “sudah berakhir”.
Tetapi harga acuan minyak mentah menurun dalam perdagangan sore karena ekspektasi persediaan AS akan mencapai rekor tertinggi untuk minggu ketiga berturut-turut, merusak bullish baru-baru ini di kalangan investor.
Minyak memperpanjang kerugian dalam perdagangan pasca penyelesaian setelah persediaan minyak mentah AS naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan 1,7 juta barel pekan lalu, menurut American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri. Itu dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk kenaikan 300.000 barel. Data pemerintah AS akan dirilis pada Rabu.
Sebelumnya pada hari itu, kedua kontrak diperdagangkan pada level tertinggi sejak harga jatuh pada 6 Maret setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu, termasuk Rusia, gagal menyepakati pengurangan produksi. Harga jatuh lebih jauh ketika pandemi memangkas permintaan bahan bakar.
“Tampaknya kami mengalami beberapa hambatan teknis setelah menutup celah 6 Maret … dan kemudian kami melihat aksi ambil untung,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.
Jajak pendapata Reuters menyebutkan, stok minyak mentah AS naik menjadi 539,3 juta barel dalam pekan hingga 12 Juni, tertinggi sepanjang masa, dan diperkirakan meningkat 300.000 barel dalam pekan hingga 19 Juni. (RA)
Komentar Terbaru