JAKARTA – Pemerintah daerah merasakan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menopang kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas (BBI) luar biasa karena dari kreativitas UMKM banyak konsumen sekarang beralih menggunakan produk lokal. Untuk itu, pemberdayaan, terutama aspek sumber daya manusia (SDM), harus terus didorong oleh berbagai pihak sehingga UMKM dapat menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
“Apalagi setelah pandemi mulai mereda, UMKM di Kalsel terlihat tumbuh kembali dan menopang ekonomi daerah,“ kata Gusti Yanuar Noor Rifai, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, saat dihubungi Rabu (13/7).
Menurut Gusti, perusahaan nasional yang beroperasi di Kalsel, terutama BUMN, banyak membantu pemberdayaan UMKM. Dia meminta Pertamina, sebagai salah satu BUMN, meningkatkan pembinaan terhadap UMKM agar siap bersaing di era digital.
“Sedangkan pemerintah pusat dan daerah berperan sangat aktif untuk menggunakan produk buatan lokal dengan membuat e-katalog. Setiap pemerintah daerah baik Kab. Kota maupun Provinsi dituntut untuk membeli dari APBD sebesar 40% dan terus dimonitor dari kementerian yang membidangi,“ ungkap Gusti.
Pertamina dalam rangka mendukung Gernas BBI diharapkan menyediakan kios khusus untuk penjualan produk lokal di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). “Makanan dan minuman produk lokal, misalnya, dapat dijual di sana,“ kata Gusti.
Gernas BBI telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 dengan tujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal. Pertamina, sejalan dengan Program Kemitraan yang dilakukannya, berpartisipasi dalam publikasi dan promosi pasca dan selama Gernas BBI berlangsung.
UMKM yang terpilih mengikuti kegiatan Gernas BBI akan diberikan kesempatan untuk memamerkan produk dan jasanya dalam Pertamina SMEXPO. Selain itu, akan ada GBBI Corner di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta yang khusus bertema GBBI dengan produk antara lain berasal Mitra Binaan dari Kalimantan Selatan. Pertamina akan menyediakan booth UMKM saat pelaksanaan Gernas BBI. Hingga 2021, Pertamina telah memiliki 355 UMKM naik kelas go digital.
Ira Mirawati, Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi Fikom Unpad, yang juga pegiat media sosial mengungkapkan apabila di kelola dengan baik dan menggunakan strategi yang tepat, promosi UMKM melalui media sosial bisa efektif. Pasalnya, kata dia, media sosial saat ini adalah media yang diakses semua kalangan. “Untuk kalangan Gen Z dan gen milenial, akses sosial meda sehari rata-rata di atas tiga jam,“ katanya.
Dia menambahkan banyak aspek apa yang harus diperhatikan apabila UMKM akan menggunakan medsos untuk pengembangan bisnisnya. Di antaranya adalah siapa target marketnya, apa tujuan pemanfaatan medsos, dan lain-lain. “Penentuan target market perlu dipetakan karakteristiknya, sedangkan dari sisi tujuan pemanfaatan pengguna medsos harus dapat menentukan apakah hanya sampai awareness terhadap produk yang dijual atau sampai purchase atau membeli barang tersebut. Setelah semuanya itu clear baru kemudian ditentukan media sosial apa yang paling tepat,” ujar Ira.
Banyak platform media sosial yang dapat digunakan UMKM dalam pengembangan bisnisnya, seperti Tiktok, Instagram dan lain-lain. “Menurut saya untuk memilih media sosial mana yang cocok untuk pengembangan bisnis UKM ini tentu kompleks, bukan hanya dari sisi pengomunikasian atau promosi produk, namun dari produknya itu sendiri, place-nya atau saluran distribusi, price, dan lain-lain,” ungkapnya. (RI)
Komentar Terbaru