JAKARTA – Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Achmad Ardianto mengungkapkan, sengaja memilih pengurus yang sebagian besar dari kalangan profesional muda, guna memberikan energi lebih untuk perbaikan industri tambang di Tanah Air.
Meski Achmad Ardianto telah terpilih sebagai Ketua Umum pada 2012 lalu, namun Pelantikan Badan Pengurus PERHAPI Periode 2012-2015 baru dilangsungkan pada Senin, 28 Januari 2013.
“Pelantikan pengurus memang agak tertunda, karena kami ingin tidak sekedar melangsungkan pelantikan. Kami ingin pengurus yang diberi amanah, nantinya dapat benar-benar bertanggung jawab mengemban visi dan misi organisasi,” ujar Achmad Ardianto usai pelaksanaan pelantikan di Gedung PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, Jakarta.
Pria yang akrab disapa Didi ini menambahkan, sengaja memilih anggota pengurus dari kalangan profesional muda, guna memberikan energi lebih untuk perbaikan industri pertambangan di Tanah Air. Mengingat tantangan industri pertambangan Indonesia ke depan semakin komplek.
PERHAPI sendiri mempunyai visi, membentuk ahli-ahli pertambangan yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Sedangkan misi PERHAPI adalah meningkatkan kompetensi dan integritas para ahli pertambangan, untuk mengembangkan sektor pertambangan yang mengikuti kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan, penciptaan keunggulan bersaing, dan menciptakan jejaring kerja.
Dalam kepengurusannya, Didi telah mencanangkan empat program kerja utama. Yaitu melakukan penguatan internal (keanggotaan) dan kaderisasi, meningkatkan kerjasama dengan sesama asosiasi di dunia pertambangan, memperkuat publikasi dan komunikasi, serta memperkuat posisi PERHAPI sebagai pembangun opini di tataran stakeholder pertambangan.
“Kami yakin, dengan komposisi badan pengurus yang muda-muda, dapat menjadi motor penggerak pencapaian tujuan organisasi, sehingga segala tantangan yang ada dapat dilewati dengan baik,” ungkap Didi yang juga Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Antam.
Menurutnya, PERHAPI juga didukung oleh jajaran desan penasehat yang terdiri dari para senior di industri tambang, serta memiliki hubungan yang baik dengan jajaran pemerintah baik di pusat maupun daerah.
“Jadi 99% pengurus PERHAPI periode ini adalah mereka yang berasal dari angkatan 1970-an dan 1980-an, juga 1990-an dan ada pula yang angkatan 2000-an. Banyak di anggota pengurus saat ini berusia 30-an,” terangnya.
Dengan energi lebih yang dimiliki PERHAPI saat ini, Didi berharap organiasi yang dipimpinnya dapat membangun industri pertambangan Indonesia yang lebih baik ke depan. Yakni industri yang hijau (ramah lingkungan, red), bertanggung jawab, dan benar-benar mampu menjadi motor penggerak perekonomian bangsa.
(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)
Komentar Terbaru