JAKARTA – Rencana pemerintah untuk mendorong penggunaan kompor induksi listrik pada rumah tangga kecil sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi ternyata tidak akan berjalan dengan mudah. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan daya listrik kompor induski yang memang tinggi.
Syamsul Huda, Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN (Persero), mengatakan kompor industri merupakan teknologi baru yang lebih efisien, lebih murah dan pemerintah juga diuntungkan karena bisa memperbaiki neraca perdagangan lantaran impor LPG berkurang.
Namun demikian pemerintah masih melihat beberapa kendala pelaksanaan konversi tersebut.
“Pak menteri (ESDM) melihat ada beberapa kendala, kompor induksi tidak bisa untuk daya kecil, 450 VA misalnya. Itu kan perlu dicarikan jalan keluar, bagaimana jalan keluarnya. Jadi tidak langsung hari ini keputusnanya, masih mencari jalan keluar yang terbaik,” kata Syamsul ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (6/5).
PLN kata Syamsu pada dasarnya menyambut positif upaya untuk mendorong penggunaan kompor induksi, karena dari sisi pasokan listrik tidak akan ada masalah berarti. Apalagi pembangkit-pembangkit listrik baru juga siap beroperasi.
Karena itu, yang harus dikhawatirkan dalam penggunaan kompor induksi ada selain dari daya listrik juga dari sisi tarif nantinya.
“Saya sampaikan ke pak menteri bahwa ketersediaan daya relatif tidak masalah, justru masalah teknis, batasan daya kemudian tarif, karena kita tahu tarif listrik ada yang masih subsidi ada yang sudah tidak,” kata Syamsu.
PLN sendiri sebenarnya sudah menyiapkan program baru berupa promo khusus bagi masyarakat yang berminat melakukan penambahan daya listrik. Program ini sendiri sebagai bagian dari promosi penggunaan kompor induksi.
Diskon 75% bagi pelanggan PLN yang memiliki kompor listrik atau motor listrik, berlaku 1 Maret 2019 – 31 Desember 2019. Pelanggan mendaftar di kantor PLN terdekat dengan membawa bukti kepemilikan atau pembelian kompor maupun motor listrik.
Dalam data PLN, sampai saat ini baru ada 830 pelanggan diseluruh Indonesia yang sudah mendapatkan diskon 75% dalam rangka peningkatan daya listrik.(RI)
Komentar Terbaru