JAKARTA – Program hilirisasi untuk berbagai komoditas mineral yang didorong pemerintah tidak sepenuhnya mulus. Ini bisa dilihat dalam komoditas bauksit.

Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan salah satu tantangan terbesar dalam hilirisasi bauksit adalah kebutuhan dana yang besar. Para pelaku usaha enggan untuk gelontorkan dana jumbo. Untuk itu pemerintah bakal memanggil pelaku usaha untuk merumuskan format terbaik agar hilirisasi bisa terus berjalan.

“Mungkin salah satu pembiayaan, karena itu kita lagi menata kita lagi undang pelaku usaha yang urusan smelter bauksit untuk bisa kita lakukan percepatan,” kata Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (29/11).

Sejauh ini baru Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang benar-benar telah merealisasikan smelter. Menurut Bahlil salah satu skema yang bakal didorong adalah skema konsorsium. “Semua dibicarkaan, kemungkinan (konsorsium),” kata Bahlil.

Persoalan mandeknya pembangunan pabrik smelter bauksit bukanlah hal baru. Bahkan Arifin Tasrif, Menteri ESDM sebelum Bahlil pernah membeberkan ketidakseriusan para oknum pelaku usaha dalam membangun smelter. Misalnya dalam laporan terdapat progress sekian persen namun saat dilakukan pengecekan di lokasi baru terbangun pos security dan pemadatan tanah. Itu pun tidak lagi dilanjutkan pembangunannya.