JAKARTA – Pemerintah mendorong PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk menjaga momentum dalam berekspansi bisnis. Apalagi sebagai perusahaan logisitik energi terbesar di Indonesian PIS dinilai wajar menguasai pasar regional.

Antoni Arif Priadi, Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, mengungkapkan sebagai perusahaan logistik yang mengangkut bahan bakar PIS bisa menangkap peluang untuk berbisnis di luar negeri. Apalagi saat ini untuk wilayah Indonesia notabena sudah dikuasai oleh PIS jadi sudah saatnya melebarkan sayap lebih gencar ke luar negeri.

“Kalau pis kan perusahaan pengangkut bahan bakar ya. Kedepan dia harus main di regional dan internasional. Harus ekspansi, paling enggak di kawasan regional ASEAN ekspansinya,” kata Antoni saat ditemui disela perayaan Hari Pelaut Sedunia di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Selasa (25/6).

Lebih lanjut Antoni menilai PIS punya keunggulan yang tidak dimiliki perusahaan lain yaitu posisinya sebagai salah satu BUMN. Untuk itu PIS diyakini bisa berakselerasi dalam  mencapai target maupun melakukan ekspansi bisnis. “Kan sebenernya dia full BUMN, dia juga harus bisa mengembangkan diri. Creating value,” ungkap Antoni.

PIS memang jadi salah saru Subholding Pertamina yang paling moncer kinerjanya. Dari sisi kinerja keuangan, PIS sukses mencetak laba sebesar US$ 330 juta sepanjang tahun 2023 atau naik sebesar 60,94% dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian ini, salah satunya didorong oleh third party revenue  atau pendapatan pihak ketiga yang porsinya meningkat dari 14% di tahun 2022 menjadi 19% di tahun 2023. Kenaikan laba signifikan juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan, di mana PIS membukukan sebanyak US$ 3.330 miliar, melebihi target di Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk 2023 sebesar 111,37%.

Pertumbuhan ini rincinya didorong oleh peningkatan kargo impor Free-on-Board (FOB), sewa kapal, dan jasa pelabuhan. Berbagai revenue stream ini mendorong pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga naik 16,88% menjadi US$ 990,37 juta.

PIS memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kspal telah tercatat sukses berlayar di rute internasional. PIS sendiri menargetkan bisa mencapai kapitalisasi pasar senilai US$7 Miliar dengan pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada tahun 2034.

Saat ini PIS sudah juga sudah mendirikan kantor cabang di Singapura dan Dubai. perusahaan kini merambah 50 rute global di lima benua. PIS tercatat telah mengangkut sebanyak 161 miliar liter minyak, produk BBM, dan LPG yang didistribusikan ke seluruh negeri maupun mancanegara.

Secara operasional, PIS juga berfokus pada peremajaan, ekspansi dan kepatuhan armada terhadap regulasi.  Dari total 94 armada yang dikelola PIS, sebanyak 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari 5 dalam Ship Inspection Report (SIRE), memenuhi syarat untuk beroperasi di perairan regional khusus.