JAKARTA – Pemerintah masih mengkaji untuk memberikan penugasan langsung ke PT Pertamina (Persero) untuk membangun Kilang Bontang di Kalimantan Timur. Penugasan langsung sebelumnya telah diberikan untuk proyek pembangunan Kilang Tuban, Jawa Timur.
Luhut Binsar Pandjaitan, Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah mempertimbangkan beban Pertamina yang telah mendapatkan penugasan langsung untuk membangun Kilang Tuban. Apalagi kebutuhan dana untuk membangun kilang baru sangat besar.
“Bontang itu kita mau, apakah penugasan atau jika dapat dari investor lebih enak. Kalau Pertamina punya uang cash, US$5,4 miliar, sementara dia bisa mengeluarkan US$20 miliar, saya kira ruang dia investasi sendiri sangat terbuka,” kata Luhut.
Kilang Bontang sendiri saat ini masih menggunakan skema Kilang Pemerintah Berbentuk Badan Usaha (KPBU). Pertamina ditunjuk pemerintah melalui Kementerian ESDM sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).Dengan skema KPBU, Pertamina harus menunggu rekomendasi dari International Finance Consultant (IFC) yang telah ditunjuk pemerintah sebagai konsultan dalam pemilihan mitra untuk bisa membangun kilang.
Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengungkapkan dengan skema KPBU semua instalasi dibangun mitra Pertamina sebagai off taker, setelah dioperasikan sekitar 30 tahun baru diserahkan ke Pertamina.
“Kita sih menyerahkan ke pemerintah, tapi harus dicermati prosesnya bisa dipercepat dan diakselerasi, seperti Tuban kan sudah ada partner. Nah itu bisa kita lakukan percepatannya,” kata Wianda.
Dia mengingatkan jika tetap menggunakan skema KPBU maka diharapkan tenggat waktu pembangunan kilang tidak molor dan sesuai jadwal. Pasalnya, hal ini berhubungan dengan roadmap ketahanan energi yang tengah dikejar Pertamina.“Perlu dicermati adalah agar supaya deadline itu tidak terlalu jauh, seperti sekarang kita mengerjakan Kilang Tuban itu kan akselerasinya dilakukan dengan cepat, Tuban 2021 sudah on stream jadi 2016 sudah persiapan,” tandas Wianda.(RI)
Komentar Terbaru