JAKARTA – Pemerintah mempertimbangkan untuk menjalankan program campuran biodiesel dengan solar maksimal hanya sampai 50% atau B50. Hal itu bisa terjadi lantaran keterbatasan pasokan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang menjadi bahan utama untuk produksi biodiesel.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan dalam road map pemerintah 2020, program B30 harus dijalankan. Paralel, uji coba program B40 juga bisa langsung dilakukan pada tahun depan, sehingga bisa diimplementasikan pada 2021.
“Tahun depan kita masuk B40 (ujicoba), akhir tahun kita akan berhenti di B50. Tidak cukup pasokannya,” kata Luhut disela coffee morning di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (10/12).
Keterbatasan pasokan tersebut kini harga CPO juga makin tinggi, ini nantinya tentu bisa berdampak pada ongkos produksi biodiesel yang semakin tinggi, padahal biosolar sebagai produk akhirnya diupayakan memiliki harga yang kompetitif. “Karena harga palm oil hampir US$700 per ton, B30 akan naik US$750 per ton,” ujarnya.
Di sisi lain tingginya harga minyak kelapa sawit di pasaran sebenarnya memberikan dampak positif bagi para petani kelapa sawit. “Petani akan menikmati juga hasilnya,” kata Luhut.
Namun demikian, campuran maksimal biodiesel sebanyak 50% tidak menjadi keputusan akhir. Apabila pasokan CPO bisa ditambah maka rencana awal untuk menjalankan program B100 masih bisa diterapkan. Semuanya juga tergantung dari kemampuan penanaman kembali (replanting) kelapa sawit.
Pada 2020, dana yang terkumpul dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) bisa untuk melakukan replanting seluas 500 ribu hektar. Selain itu B100 juga masih bisa diterapkan tidak harus sektor transportasi akan tetapi bisa hanya diterapkan untuk bahan bakar pembangkit listrik.
“Tapi ini kan masih beberapa tahun. Jadi nanti secara gradual bisa saja lompat ke beberapa tempat. Misalnya B100. mungkin hanya untuk PLN yang pakai minyak (diesel). Jadi tidak serta merta begitu (B50),” kata Luhut.(RI)
Komentar Terbaru