JAKARTA – Posko Pemantauan Kondisi Ketenagalistrikan Periode Idulfitri 1442 H resmi telah ditutup pekan lalu. Secara umum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kondisi pasokan listrik periode Idul Fitri 1442 H/2021 sejak dibentuknya Posko pada 6 Mei 2021 dilaporkan dalam kondisi aman. Beberapa kejadian khusus yang menyebabkan terjadinya pemadaman di sejumlah daerah tetap ada yang terjadi, namun dapat diatasi dengan baik.

“Meskipun aman, masih terjadi beberapa pemadaman listrik secara lokal yang disebabkan karena cuaca banjir dan kebakaran, khususnya di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan,” ujar Munir Ahmad, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Selasa (25/5).

Munir mengatakan pada periode pemantauan Hari H Idul Fitri, Kamis (13/5) tercatat bahwa kondisi kelistrikan keseluruhan Daya Mampu Pasok Pengusahaan PLN sebesar 43.647,49 MW dan Beban Puncak sebesar 31.004,77 MW, sehingga Kapasitas Cadangan Sistem sebesar 12.642,73 MW, atau sebesar 40,78%. Sedangkan untuk kondisi kelistrikan Wilayah Usaha Pengusahaan Non PLN pada tanggal 13 Mei 2021, dapat dilaporkan bahwa Daya Mampu Pasok sebesar 2.081,56 MW dan Beban Puncak sebesar 795,49 MW, sehingga Kapasitas Cadangan Sistem sebesar 1.286,07 MW, atau sebesar 161,67%.

Pada periode pemantauan hari kedua Idulf Fitri, Jumat (14/5) tercatat kondisi kelistrikan keseluruhan Daya Mampu Pasok Pengusahaan PLN sebesar 44.262 MW dan Beban Puncak sebesar 28.752,40 MW, sehingga Kapasitas Cadangan Sistem sebesar 15.509,60 MW, atau sebesar 53,94%. Dan untuk kondisi kelistrikan Wilayah Usaha Pengusahaan Non PLN pada 14 Mei 2021 dilaporkan bahwa Daya Mampu Pasok sebesar 2.117,71 MW dan Beban Puncak sebesar 690,88 MW, sehingga Kapasitas Cadangan Sistem sebesar 1.426,83 MW, atau sebesar 206,52%.

Untuk pemadaman sempat terjadi di sebagian Cibitung, Tambun, dan Cikarang Jawa Barat, karena kebakaran di Gardu Induk Cikarang. Namun sekitar 3 jam telah dilakukan normalisasi dan aliran listrik kembali seperti semula.

“Kami mengapresiasi PLN yang telah memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik selama periode posko ini,” ungkap Munir.

Munir juga mengapresiasi petugas PT PLN (Persero) yang telah siap siaga mengamankan pasokan tenaga listrik kepada masyarakat dan obyek vital lainnya. Sebagai contoh pada hari ketiga Idul Fitri atau Sabtu (15/5) terjadi banjir di Kabupaten Simalungun dan Gempa di Nias Barat Sumatera Utara yang mengakibatkan gangguan pada sistem kelistrikan setempat. Pada hari itu juga pemulihan terhadap jaringan sistem kelistrikan setempat telah selesai dilakukan dan sistem kembali normal.

“Meskipun periode posko Idulfitri telah selesai, PLN tetap diharap dapat siaga mengamankan pasokan listrik agar aktivitas mayarakat dapat berjalan dengan lancar,” kata Munir.(RI)