JAKARTA – Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Inggris, British Petroleum (BP) mengaku sejak awal 2013 telah siap memasok listrik yang diproduksi Kilang LNG Tangguh untuk warga Teluk Bintuni, Papua Barat. Namun suplai energi itu belum dapat dilakukan hingga saat ini, karena menunggu selesainya pembangunan jaringan penerimaan dan distribusi oleh PT PLN (Persero).
Seperti dituturkan Regional President British Petroleum (BP) Asia Pasifik, William Lin, sejak awal tahun pihaknya telah setuju dan siap memasok listrik sebesar 4 MW untuk warga Teluk Bintuni. Listrik itu diproduksi oleh Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh, Papua, yang dioperasikan BP.
“Tangguh telah menyelesaikan proses instalasi infrastruktur dan peralatan penghubung di awal tahun 2013. Kami saat ini telah siap untuk memasok tahap pertama listrik 4MW dari Kilang LNG Tangguh. Namun pasokan masih menunggu selesainya proses penerimaan dan sistem distribusi dari PLN,” ungkap William Lin di Jakarta, Senin, 28 Oktober 2013.
Sembari menunggu kesiapan PLN untuk penyaluran 4 MW pertama, menurut Lim BP saat ini melangkah untuk evaluasi teknis, guna mempersiapkan tahap kedua dari proyek penyaluran listrik ke warga Teluk Bintuni, yang memungkinkan tambahan pasokan 4 MW lagi ke PLN.
BP dan mitra kerjanya juga saat ini sedang mengejar target pembangunan Kilang Tangguh Train 3, untuk dapat selesai pada 2019. Di awal beroperasinya, Train 3 yang memasok gas hingga 15 mmscfd, akan mampu menghasilkan hingga 50 MW listrik.
“Daya lokal itu akan dialokasikan untuk dijual dari Train 3 Kilang Tangguh. Daya yang dihasilkan dari gas ini dapat menyediakan dan mengaktifkan infrastruktur daerah serta bisnis komersial dan mendorong pembangunan industri ringan, terutama yang berada di desa-desa pantai utara Kabupaten Teluk Bintuni dan sekitarnya,” kata Lin optimis.
(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru