JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), perusahaan minyak dan gas yang terafiliasi dengan Grup Bakrie, akan meningkatkan aktivitas operasinya sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja operasi dan keuangan.
Imam Agustino, Direktur Utama Energi Mega, mengatakan perusahaan berencana menambah aktivitas pengeboran di paruh kedua 2018.
“Hal ini kami lakukan demi meningkatkan produksi gas dari aset Kangean (Jawa Timur) dan Bentu (Riau, Sumatera), dan produksi minyak dari aset Malacca Strait (Riau, Sumatera) dan Tonga (Sumatera Utara),” kata Imam, Senin (30/7).
Energi yang baru merilis laporan keuangan kuartal I 2018, Jumat (27/7), mencatat pendapatan periode Januari-Maret 2018 sebesar US$66,72 juta atau turun 26,12% dibanding periode yang sama tahun lalu US$90,32 juta. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari PT PLN (Persero) dan PT Pertamina Gas Niaga.
Seiring penurunan pendapatan, laba, Energi Mega pada kuartal I 2018 juga terkoreksi. Bahkan, laba bersih perseroan anjlok dari US$53,29 juta pada periode tiga bulan pertama tahun lalu menjadi hanya US$1,06 juta pada kuartal I 2018.
Menurut Imam, perusahaan juga membukukan posisi kas dan setara kas, serta kas yang dibatas penggunaannya sebesar US$147 juta.
“Kami masih dapat membukukan kinerja keuangan yang positif terlepas dari sudah tidak adanya aset ONWJ sejak semester pertama 2017,” kata Imam.
Edoardus Windoe, Chief Financial Officer Energi Mega, mengatakan dalam neraca perusahaan masih terdapat pinjaman dengan beban bunga yang tinggi.
“Kami memahami bahwa hal ini menjadi kekhawatiran dari banyak pemegang saham. Untuk itu, kami berencana menurunkan pinjaman dan beban bunga terkait sebelum akhir tahun ini,” kata Edoardos.
Energi Mega Persada merupakan perusahaan minyak dan gas yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia (BEI). Saat ini perusahaan mengoperasikan tujuh aset minyak, gas dan gas metana batu yang bara di Sumatera, Jawa Timur dan Kalimantan dengan rata-rata produksi harian sebesar 1.526 barel minyak dan 150,8 juta kaki kubik gas. Energi Mega Persada memiliki cadangan terbukti, terukur dan terkira sebesar 8,8 juta barel minyak ekuivalen dan 1.147 miliar kaki kubik gas per 31 Desember 2017.
“Perseroan tengah merencanakan untuk melakukan beberapa aksi korporasi sebelum akhir 2018. Aksi korporasi tersebut diharapkan akan dapat memperbaiki likuiditas dan meningkatkan produksi perusahaan,” kata Syailendra Bakrie, Direktur Energi Mega.(RA)
Komentar Terbaru