JAKARTA – PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractor Tbk (UNTR) di sektor kontraktor jasa tambang, hingga sembilan bulan pertama 2015 mencatat pendapatan Rp 23,4 triliun, turun 7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Manajemen United Tractor dalam laporannya, menyebutkan kontraktor jasa tambang berkontribusi 61% dari total pendapatan perseroan sebesar Rp 38,3 triliun, turun 6% dibanding periode sembilan bulan 2014.
Penurunan pendapatan Pamapersada disebabkan turunnya volume produksi batu bara milik klien menjadi 81,3 juta pada periode Januari-September 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara, volume pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) turun dari 611 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 593,1 juta bcm.
Pada 2015, United Tractors menargetkan produksi batu bara milik klien Pamapersada sebesar 110 juta ton atau naik sembilan juta ton dibanding realisasi produksi tahun lalu 101 juta ton. Selain itu, realisasi overburden removal ditargetkan di kisaran 745 juta bcm atau relatif menurun dari sebelumnya 806,4 juta bcm pada 2014.
Klien utama Pamapersada antara lain, PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO); PT Indominco Mandiri, anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG); PT Kideco Jaya Agung, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY); PT Kaltim Prima Coal, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI); dan PT Jembayan Muarabara.
Sementara itu, PT Tuah Turangga Agung, anak usaha United Tractors di sektor pertambangan memberikan kontribusi 9% terhadap pendapatan perseroan. Tuah Turangga mencatat pendapatan Rp 3,3 triliun. Pendapatan Tuah Turangga hingga sembilan bulan 2015 turun 13% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan pendapatan disebabkan turunnya volume penjualan batu bara sebesar 13% menjadi 3,9 juta ton.
United Tractors pada tahun ini berencana memangkas kegiatan produksi batu bara untuk mendukung efisiensi dari kegiatan penambangan sehingga pelemahan harga tidak memukul kinerja keuangan perseroan. United Tractors berencana akan memangkas 50% produksi atau penjualan batu bara pada 2015. (AT)
Komentar Terbaru