JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebutkan pada April 2018 akan ditentukan pemenang tender kontraktor yang melaksanakan tahapan Pre Front End Engineering Design (Pre FEED) Blok Masela. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengajuan proposal rencana pengembangan (plan of development/PoD) oleh Inpex Corporation, sebagai operator proyek gas terbesar tersebut.
“Masela baru Pre FEED, April sign kontrak Pre FEED. April teken kontrak dengan yang menang Pre FEED,” kata Djoko saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Senin malam (26/3).
Seiring selesainya proses Pre FEED maka akan dilanjutkan dengan penyusunan PoD. Pelaksanaan Pre FEED tidak akan memakan waktu lama, dan ditargetkan selesai sebelum November.
“Juni selesai (Pre FEED), November pengajuan PoD-nya,” tukas Djoko.
Pemerintah telah memberikan persetujuan kepada Inpex untuk melakukan kajian pembangunan fasilitas dengan kapasitas 9,5 metrik ton per annum (MTPA) untuk gas alam cair (LNG) dan 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas pipa. Padahal sebelumnya pemerintah bersikeras agar LNG yang diproduksikan sebesar 7,5 MTPA dan gas pipa sebesar 474 MMSCFD.
Proyek Masela masuk dalam pengawasan tim terpadu lintas kementerian. Kerja tim terpadu nantinya diharapkan bisa lebih cepat karena Blok Masela sekarang statusnya sebagai salah satu proyek dari 37 prioritas dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017.
Dengan masuk sebagai PSN maka pengembangan Blok Masela bisa didukung oleh berbagai kebijakan atau regulasi pendukung dari pemerintah.
Di sisi lain, SKK Migas menyebutkan masih ada ganjalan terkait masalah pembebasan lahan. Inpex sudah mengantongi wilayah mana yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan fasilitas pengolahan gas Masela, yakni di wilayah Maluku Tenggara Barat.
Masalahnya, lokasi tersebut ternyata sudah dijajaki untuk dijadikan sebagai wilayah perkebunan tebu oleh perusahaan yang bermarkas di Jakarta.
Gas Masela diharapkan bisa membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar wilayah operasi Inpex nantinya. Industri pupuk dan petrokimia menjadi sektor utama yang akan didorong pengembangannya.(RI)
Komentar Terbaru