JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memproyeksikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang bisa dilanjutkan, meskipun ada pandemi Covid-19 sehingga bisa mengejar target penyelesaian dan beroperasi komersial pada akhir 2021.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy, mengatakan konsorsium proyek PLTU saat ini dan ke depan akan terus menggenjot pengerjaan proyek.
“Teman dari Jepang berupaya menyelesaikan proyek ini, target akhir tahun depan berjalan,” kata Garibaldi dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (20/10).
Adaro yang memiliki porsi saham 34% menggandeng dua mitra dalam pembangunan PLTU Batang yakni Electric Power Development Co., Ltd (J-Power) dan Itochu Corporation (Itochu) yang tergabung dalam Bhimasena Power Indonesia (BPI) sebagai perusahaan yang kerjakan proyek PLTU berkapasitas 2 X 1.000 Megawatt (MW). Sebelumnya para konsorsium mematok target PLTU Batang bisa rampung dan beroperasi pada akhir tahun 2020.
Menurut pria yang akrab disapa Boy itu, dari sisi teknis pembangunan PLTU Batang harus diakui terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, pandemi juga mempengaruhi PLN sebagai konsumen tenaga listrik. Selama pandemi PLN mengalami kelebihan pasokan listrik dari pembangkit akibat konsumsi listrik masyarakat menurun akibat berkurangnya aktivitas di tengah pandemi Covid-19.
“PLTU Batang, memang memang ada hambatan teknis atau Covid dan sebagainya. Pihak PLN dalam hal ini katakanlah bahwa kami kan tau kondisi PLN saat ini over,” ungkap Boy.
Menurut Boy, dengan adanya keterlambatan pengoperasian PLTU Batang tanpa ada direncanakan, PLN sebenarnya diuntungkan dengan mempertimbangkan kondisi kelistrikan sekarang ini.
Meskipun target penyelesaian PLTU Batang mundur, tidak mengganggu pasokan listrik PLN, sebab seimbang dengan kondisi konsumsi listrik yang turun.
“Bukan kami pingin ada keterlambatan. Disisi lain, di luar yang direncanakan keterlambatan ini waktunya pas. Kami akan kejar, masih dalam pembicaraan detail dengan PLN kita harap di akhir tahun depan proyek Batang berjalan,” kata Boy.(RI)
Komentar Terbaru