JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akan kembali memulai babak baru dalam bisnis hilir migas dengan mencampur BBM jenis Pertamax dengan Etanol. Rencananya program tersebut bakal direalisasikan pada bulan ini.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyatakan nantinya sebagian besar bahan baku etanol bakal berasal dari tebu. Dia memastikan dimulainya penggunaan etanol tidak akan menganggu suplai tebu yang akan menjadi bahan baku gula.
“Jadi nanti kita di bulan ini, gak papa ya pak alfian kita bocorin dulu, kita mau launching produk baru. Yaitu bioetanol, jadi pertamax kita campur dengan etanol. Etanolnya itu dari tebu, ini nanti rebutan ga dengan pabrik gula? engga. ini cuma tetes tebu aja, jadi pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar,” ujar Nicke di kantor Pertamina (6/6).
Dia menjelaskan selain tebu ada beberapa jenis bahan baku lain yang bakal digunakan oleh Pertamina untuk memproduksi etanol.
“Selain itu juga bisa dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga. Jadi kita akan terus lakukan riset-riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati,” jelas dia.
Menurut Nicke untuk masalah bahan baku masih bisa diatasi dengan melakukan berbagai riset sehingga bisa menghasilkan produk yang optimal. Setelah itu berhasil tantangannya beralih ke penggunanya atau masyarakat sebagai konsumen untuk diyakinkan bahwa bahan bakar nabati ini memang aman untuk digunakan bagi kendaraan. “Jadi tantangannya yang kedua adalah ke orangnya ya,” ungkap Nicke.
Pemerintah memang cukup serius untuk mengembangkan bioetanol. Indonesia bisa mencontoh Brazil sebagai salah satu negara yang dinilai sukses memanfaatkan tebu tidak hanya untuk gula tapi juga untuk etanol.
“Potensi etanol ini kan dari tebu, ini kita lihat contohnya ada di Brazil , di sana ada perkebunan tebu luas dia memanfaatkan etanol. Kalau Kita sawit merek etanol kenapa kita nggak sekalian kalau kita potensi lahan luas daerah cocok tanam tebu bisa tingkatin produktivitas gula hasil sampingnya etanol,” kata Arifin Tasrif, Menteri Energ dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (RI)
Komentar Terbaru