JAKARTA – Mubadala Energy dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak perusahaan pupuk milik PT Pupuk Indonesia (Persero), teken Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka penjajakan pemanfaatan dan potensi pembelian gas dari KKS South Andaman atau blok Andaman yang dikelola oleh Mubadala.

Berdasarkan Nota Kesepahaman tersebut, kedua belah pihak akan melakukan kajian dan evaluasi komprehensif, serta pertukaran informasi, untuk menilai kelayakan dan potensi manfaat pengadaan gas dari KKS South Andaman. Kolaborasi ini menindaklanjuti penemuan gas yang diumumkan baru-baru ini di Layaran-1 dan Tangkulo-1 di South Andaman, yang memiliki potensi multi triliun kaki kubik (TCF) gas in place.

Inisiatif ini berpotensi menjamin pasokan gas yang andal dan berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan industri pupuk saat ini dan masa depan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan operasional pabrik PIM yang ada dan membuka jalan bagi pengembangan proyek PIM-3 di masa depan, sehingga meningkatkan produktivitas dan berkontribusi terhadap stabilitas sektor pertanian Indonesia.

Abdulla Bu Ali, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, menyatakan kesepakatan ini menandai kemajuan yang signifikan dalam mencapai tujuan bersama dalam pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia.

“Kami yakin bahwa melalui kolaborasi ini, kami dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi dari blok South Andaman, sehingga memberikan manfaat besar bagi masing-masing perusahaan kami dan kawasan ini,” kata Abdulla dalam keterangannya, Rabu (11/12).

Sementara itu, Budi Santoso Syarif, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, menambahkan, Nota Kesepahaman ini menandai langkah signifikan dalam menjamin pasokan gas yang andal untuk produksi pupuk PIM.

Dia menuturkan kolaborasi dengan Mubadala Energy tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional namun juga memperkuat komitmen PIM dalam memenuhi kebutuhan sektor pertanian Indonesia yang terus meningkat.

“Dengan adanya pasokan gas dari Mubadala Energy, selain untuk pengembangan PIM-3, ada banyak hilirisasi industri petrokimia yang dapat dibangun di Aceh sehingga akan memberi dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat dan menjadi langkah kongkrit untuk mengembalikan kejayaan Aceh di masa lalu,” ungkap Budi.