JAKARTA – Mitsubishi Hitachi Power Systems (MHPS) terus berupaya meningkatkan kemampuan teknologi turbin gas pembangkit listrik J-Series yang efisien untuk mengurangi emisi karbon. Ken Kawai, Presiden dan CEO MHPS, mengatakan turbin gas J-Series yang terpasang sudah mencapai satu juta jam operasi komersial, hampir dua kali lipat turbin gas berukuran serupa dari pesaing. Diperkenalkan pada tahun 2011, sebanyak 43 turbin gas Seri-J telah beroperasi secara komersial di seluruh dunia dengan total kapasitas lebih 25 GW.

“Seratus unit telah dipilih secara teknis di Brasil, Kanada, Jepang, Meksiko, Peru, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Amerika Serikat,” kata Ken, Senin (27/4).

Saat ini, MHPS telah mengembangkan inovasi terbaru T-Point 2 di mana kemajuan terbaru JAC berpendingin udara 60 Hz disinkronkan ke jaringan dan mencapai beban penuh. Inovasi terbaru untuk turbin gas J-Series menargetkan pengurangan emisi karbon lebih lanjut. Turbin ini diklaim akan mampu menggunakan bahan bakar hidrogen 100% terbarukan. Sistem hidrogen 30% akan mengurangi emisi karbon lebih dari 75% dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara ukuran yang sama, dan sistem hidrogen 100% akan menghilangkan emisi karbon seluruhnya. MHPS juga mengembangkan produksi dan penyimpanan hidrogen terbarukan skala grid melalui proyek Advanced Clean Energy Energy Storage (ACES) di Delta, Utah.

Ken mengatakan, turbin gas J-Series sering menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara yang sudah pensiun atau dipasang sebagai alternatif. Dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga batu bara dengan ukuran yang sama, satu juta jam operasi J-Series telah menghasilkan pengurangan emisi CO2 sebesar 270 juta ton. Ini setara dengan emisi CO2 dari 1.346.918 kereta api batu bara yang dibakar.

Ken menambahkan dimulai dengan T-Point, pembangkit listrik siklus gabungan di Takasago, Jepang, keandalan ekstrim bukanlah karena keberuntungan.
“Kami menguji daya tahan dan keandalan setiap kemajuan teknologi baru selama 8.000 jam sebelum mengirimkannya kepada pelanggan kami,” katanya.

Paul Browning, Presiden dan CEO MHPS Americas dan Chief Regional Officer yang baru ditunjuk untuk Eropa, Afrika dan Timur Tengah, mengatakan ke depannya setiap turbin gas yang dijual MHPS secara global akan memiliki kemampuan bahan bakar hidrogen yang dapat diperbarui. Ini memungkinkan pelanggan membeli pembangkit listrik gas alam hari ini, dan mengubahnya dari waktu ke waktu menjadi fasilitas penyimpanan energi terbarukan.

“Kami menyediakan solusi pembangkit listrik dan penyimpanan yang memungkinkan pelanggan kami untuk memerangi perubahan iklim dan memajukan kesejahteraan manusia. Ini adalah perubahan kekuatan,” tandas Paul.(RA)