JAKARTA- MIND ID, perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan, terus memperbaiki daya saing dan juga aliansi strategis dengan BUMN lain demi meningkatkan kinerja perusahaan pertambangan di bawah holding. Dengan terintegrasinya perusahaan-perusahaan pertambangan di bawah holding MIND ID, perusahaan pertambangan milik negara menjadi lebih punya skala usaha yang lebih besar.

“MIND ID ini menjadi strategic holding, kalau ada program yang tidak jalan di anak perusahaan, holding akan bantu. Begitu juga hubungan dengan pemangku kepentingan seperti DPR dan pemerintah, maka itu urusan holding. Ini agar manajemen di ana usaha bisa lebih fokus pada strategi produksi,” kata Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID, saat menjadi narasumber pada Webinar Padjadjaran Inisiatif Series bertema “Efektivitas dan Konstruksi Holding BUMN untuk Nusa dan Bangsa” yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (19/8).

Menurut Orias, pembentukan MIND ID diarahkan untuk mendorong perusahaan-perusahaan tambang milik negara lebih efisien dan berdaya saing. Untuk itu, perlu transformasi dengan mengedepankan visi yang kuat dan membangun sistem yang baik serta terintegrasi.

“Dengan demikian, perusahaan di bawah MIND ID lebih mendapat kepercayaan publik maupun investor di masa mendatang, selain tentu saja memberikan dampak economic dan social value untuk masyarakat,” katanya.

MIND ID membawahi sejumlah perusahaan tambang, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (PTBA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (VALE), dan MIND ID Trading. Perusahaan menetapkan sejumlah pencapaian antara lain target investasi di luar negeri, agresif melakukan eksplorasi, memperbaiki daya saing, serta beraliansi dengan BUMN lain.

“Yang tidak kalah penting sebagai perusahaan kita juga menerapkan model recycle economy yang dibuktikan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ini sudah diperlihatkan oleh PT Bukit Asam yang meraih PROPER Emas lebih dari lima kali berturu-turut,” kata Orias.

PROPER Emas adalah predikat yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) beyond compliance. Berdasarkan catatan Dunia Energi, Bukit Asam menerima penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) kategori Emas untuk Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) Sumatera Selatan sejak 2013 secara berturut.

Yayan Satyaki, dosen ekonomi sumber daya alam dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, menilai dengan model holding yang dikembangkan oleh pemerintah seperti dibentuknya MIND ID yang fokus pada penanganan sumber daua alam. Dengan demikian, diharapkan ke depannya BUMN tidak hanya fokus pada produksi tambang tetapi juga memberikan perhatian pada keberlanjutan sumber daya alam. (DR)