Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP (foto: Dudi Rahman/Dunia-Energi)

PT Pertamina EP, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas, mencatatkan kinerja operasi dan finansial positif sepanjang 2018. Di sektor operasi produksi, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang didirikan pada 13 September 2015, itu mencatatkan produksi minyak dan gas sekitar 255 ju barel ekuivalen minyak perhari (MBOEPD) atau 101 % dari target 253 MBOEPD. Ini terdiri atas produksi minyak 79.690 barel minyak perhari (BOPD) atau 96 % dari target 83.000 BOPD dan gas 1.017 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 103 % dari target 253 MBOEPD.

Dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang tercatat 77.154 BOPD, produksi minyak tahun ini bertambah rata-rata sekita 2.536 BOPD. Adapun produksi gas, turun tipis dari 1.018 dan produksi total migas naik tipis dari sebelumnya 253 BOEPD. Kenaikan produksi ditambah juga harga jual migas yang cenderung naik sepanjang 2018 mendorong peningkatan kinerja finansial Pertamina EP. Sepanjang tahun lalu, Pertamina EP mencatatkan pendapatan sebesar US$ 3,2 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya US$ 2,77 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai US$ 753 juta, naik dibandingkan realisasi 2017 sebesar US$ 615 juta.

Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kinerja Pertamina sepanjang tahun lalu dan proyeksinya pada 2019, berikut wawancara wartawan Dunia-Energi Dudi Rahman dengan Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf. Wawancara dilakukan dalam beberapa kali kesempatan di Rantau, Aceh; Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara; dan di Jakarta, baru-baru ini. Berikut petikannya.

 

Kegiatan operasi produksi migas Pertamina EP. (foto: dokumentasi Pertamna EP/Dunia-Energi)

Kinerja produksi minyak Pertamina EP sepanjang 2018 cenderung positif. Bisa Anda jelaskan bagaimana kontribusi lima Asset terhadap produksi Pertamina EP?
Dari sisi persentase, dapat saya katakan bahwa Pertamina EP Asset 1 mengalami penurunan 11% produksi minyak (SOT) dari target dalam RKAP revisi 2018 sebesar 11,98 ribu BOPD menjadi 14,15 ribu BOPD realisasi sampai dengan Desember 2018. Asset 2 turun 4,9% menjadi 17,04 BOPD dari target dalam RKAP revisi 17,90 BOPD. Asset 3 turun 8% dari target RKAP revisi 11,55 ribu BOPD menjadi 10,59 Ribu BOPD. Asset 4 naik 6% dari target RKAP revisi 13,74 ribu BOPD menjadi 14,39 ribu BOPD. Asset lima naik 4% dari target 17,61 ribu BOPD menjadi 18,26 ribu BOPD, dan dari BP turun 18% dari target dalam RKAP 6,21 ribu BOPD menjadi 5,06 ribu BOPD.

Bagaimana kontribusi minyak lima Asset tersebut terhadap total produksi minyak Pertamina EP?
Asset 1 berkontribusi 18%, Asset 2 sebesar 21%, lalu Asset 3 sebesar 13%, Asset 4 kontribusi 18%, Asset 5 kontribusi 23%, dan BP (business partnership) kontribusi 8%.

Bagaimana halnya dengan realisasi produksi gas?
Dalam RKAP revisi 2018, target produksi gas 986 MMSCFD, realisasinya 3% di atas target, yaitu 1.017 MMSCFD. Sepanjang 2018, Asset 1 mengalami penurunan produksi gas dari target dalam RKAP revisi 2018 sebesar 99,2 MMSCFD terealisasi 95,3 MMSCFD. Asset 2 naik 7% dari target dalam RKAP revisi 401,0 MMSCFD menjadi 429,6 MMMSCFD. Asset 3 turun 2% dari target 292,4 MMSCFD terealisasi 286,7 MMMSCFD. Sementara Asset 4 naik 7% dari target 168,1 MMSCFD terealisasi 179,2 MMSCFD. Sedangkan Asset 5 naik 7% dari target 14,8 MMSCFD terealisasi 15,8 MMMSCFD. Adapun BP turun 5% dari target 10,6 MMMSCFD terealisasi 10,1 MMSCFD.

Apakah Asset 2 masih jadi andaan Pertamina EP untuk kontribusi gas pada tahun lalu?
Benar, secara persentase memang Asset 2 memberi kontribusi terbesar, yaitu 42%, diikuti Asset 3 dengan 28%, Asset 4 sebanyak 18%, dan Asset 1 sebesar 9%. Sisanya dari Asset 5 sebesar 2% dan BP 1%.

Bagaimana dengan proyeksi tahun ini?
Kami menargetkan produksi migas sebanyak 258 MBOEPD, terdiri atas 85 ribu BOPD minyak dan 970 MMSCFD gas.

Field dan Asset mana saja yang menjadi andalan untuk menopang produksi Pertamina EP pada 2019?
Relatif masih sama. Untuk minyak, secara akumulatif Asset 5 menjadi andalan kami. Sedangkan untuk field, Prabumulih Field di Pertamian EP Asset 2 jadi andalan. Untuk gas, Asset 2 menjdi andalan dengan field yang berkontribusi terbesar masih dari Asset 2, yaitu Pendopo Field.

Apa upaya Pertamina EP demi mencapai target produksi pada 2019?
Selain accomply terhadap aspek HSSE, ada beberapa pekerjaan yang kami lakukan antara lain fokus eksekusi program kerja bor, work over, work intervention, work service yang sudah direncanakan. Kami juga melakukan monitor terintegrasi proses pengadaan (RKS, tender, konstruksi, dan commissioning). Di luar itu juga adanya sinergi antarfungsi sebagai dasar eksekusi rencana kerja dan terakhir cost effictiveness.

Berapa Anggaran Belanja Operasi (ABO) dan Anggaran Belanja Investasi (ABI) yang disiapkan Pertamina EP tahun ini?
Tahun ini ABI yang disiapkan US$ 557 juta, turun dari tahun lalu US$ 606 juta (pencapaian 99,5%). Sedangkan ABO tahun ini US$ 1,177 miliar naik dari tahun lalu US$ 1,174 miliar (pencapaian 93%).

Bagaimana denga target pendapatan dan laba bersih tahun ini?
Kami memproyeksikan pendapatan tahun ini sekitar US$ 3,156 miliar dan laba bersih dalam RKAP US$ 780 juta dengan asumsi harga minyak mentah ICP sekitar US$ 70 per barel. Harga minyak tersebut akan direvisi sesuai dengan dinamika harga pasar sesuai dengan ketentuan Pertamina (Persero).

Apa upaya Anda agar seluruh targetan tercapai mengingat apalagi aktivitas operasi-produksi diproyeksikan menghadapi tantangan yang tak kecil?
Pertama, kami akan meningkatkan kembali safety leadership dalam penerapan CSMS. Kedua, agar lebih detail dan komprehensif kembali atas studi evaluasi distribusi reservoir pada area prospek untuk kandidat sumur eksplorasi. Ketiga, perlu lebih mengoptimalkan kembali kinerja pengadaan barang pada 2019, yang melibatkan semua fungsi terkait.

Metode tindak lanjut atau enchanced oil recovery (EOR) akan jadi andalan perseroan tahun ini sepertinya?
Penyuntikan air dan bahan kimia memang salah satu metode untuk meningkatkan produksi di lapangan kami yang sudah mature. Pengurasan minyak dengan metode water flood atau dengan bahan kimia adalah bagian dari cara pengurasan minyak tingkat lanjut (EOR). Kami menghadapi tantangan produksi yang terus merosot pada lapangan-lapangan minyak yang sudah berumur di atas 50 tahun.

Adakah contoh penerapan metode injeksi bahan kimia pada lapangan migas Pertamina EP?
Untuk kali pertama di Indonesia pada pertengahan Desember 2018, kami menyuntikkan bahan kimia di Lapangan Tabung, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Cara ini dapat meningkatkan produksi hingga 60%.

Untuk penerapan injeksi air?
Untuk EOR dengan sistem penyuntikan air diterapkan pada sejumlah operasi Pertamina EP, antara lain di Kuala Simpang Barat, Nanggroe Aceh Darussalam. Pada 2017, setelah diterapkan penyuntikan air, di wilayah itu, produksi minyak naik 107% atau sekitar 2.495 barel dan gas naik 142% menjadi 3,91 MMSCFD.

Terkait dengan CSR, Pertamina EP sukses meraih empat PROPER Emas dan memberi kontribusi besar terhadap raihan PROPER Emas Pertamina Grup yang mencapai 13 PROPER Emas. Berapa target raihan PROPER Emas tahun ini?
Target untuk pencapaian PROPER Emas tahun ini adalah mempertahankan empat PROPER emas yang telah diraih, yakni Rantau Field untuk yang kelima kalinya, Tarakan untuk yang ketiga kali, Subang juga untuk yang ketiga kali dan Tambun untuk yang kedua kalinya. Untuk field-field lain tentu saja kami dorong untuk dapat meraih PROPER Emas. Terpenting bagi kami, PROPER Emas menjadi pemicu dan penyemangat bagi kami untuk lebih baik lagi dalam mengelola lingkungan dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat melalui program CSR karena kami ingin tumbuh bersama masyarakat.

Apa upaya Pertamina EP untuk mencapai target perolehan PROPER Emas tahun ini?
Yang kami laksanakan dalam meraih mempertahankan PROPER Emas tentu saja ada beberapa hal. Pertama, tetap menjalankan komitmen manajemen dalam mengelola lingkungan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku. Kedua, meningkatkan kerjasama dan kualitas SDM yang melaksanakan program di seluruh lapangan. Ketiga, terus melakukan inovasi yang memberikan pembaharuan dan gagasan baru yang bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan perusahaan. Keempat, berkolaborasi dengan seluruh stakeholders, khususnya masyarakat dalam menjalankan program-program agar terus berkelanjutan.

Apa inovasi yang disiapkan Pertamina EP agar target empat PROPER Emas tersebut tercapai?
Inovasi untuk mempertahankan PROPER Emas diantaranya ialah inovasi sosial dan inovasi alat yang dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat ada beberapa. Pertama, pembuatan biodiesel dan sabun cuci dadi limbah minyak jelantah dan gliserol di Tarakan Field. Kedua, pemanfaat buah bintaro sebagai absorben pada oil spill yang tercecer, bukan hanya di darat tetapi juga di air, yang telah dilaksanakan di Tambun dan telah mendapatkan pengakuan pada CIP tingkat internasional di Korea Selatan. Ketiga, inovasi sosial berupa pengobatan HIV/AIDS dengan sampah plastik, yakni siapapun yang berobat dapat membayarnya dengan sampab plastik yang dilaksanakan oleh Subang Field. Keempat, inovasi pada program budidaya jamur dengan pemanfaatan limbah kelapa sawit yang dilaksanakan di Rantau Field.

Apa harapan Anda dari inovasi di field-field yang meraih PROPER Emas?
Kami berharap, inovasi inovasi ini diharapkan dapat mengubah pola perilaku masyarakat dari yang awalnya tidak ramah lingkungan, menjadi ramah lingkungan dan lebih menjaga alam sekitar. Selain itu dapat mengurangi biaya ataupun meningkatkan produktifitas agar masyarakat dapat memperoleh hasil yang maksimal

Berapa dana yang dianggarkan Pertamina EP untuk mencapai target PROPER Emas tahun ini?
Realisasi tahun ini sekitar Rp35,33 miliar. Untuk anggaran CSR tahun ini dalam proses kalkulasi.

Salah satu kegiatan CSR Pertamina EP di Asset 3 Tambun Field yang meraih PROPER Emas pada 2018. (foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi)

Apa program unggulan yang akan dijalankan Pertamina pada 2019?
Program unggulan yang dijalankan Pertamina EP tahun ini terbagi dalam beberapa bidang. Di bidang ekonomi misalnya, Budidaya Lele Rantau Field, Kerajinan Anyaman Purun & Bemban Pangkalan Susu Field, Olahan Rumput Laut Tarakan Field, Budidaya Pertanian Organik Ramba Field, Perternakan Sapi Terpadu Pendopo Field, Batik Seraci Tambun Field, dan Budidaya Jamur Merang Subang Field.

Di bidang pendidikan, beberapa program unggulan kami di antaranya Sekolah Tapal Batas Tarakan Field, Siekula Aneuk Nangroe Tampur Paloh Rantau Field, Sekolah Adhiwiyata SMP Negeri 1 Tarakan – Tarakan Field, Sekolah Pedalaman Suku Talang Mamak Lirik Field, Sekolah Suku Anak Dalam Jambi Field, PKBM Assolahiyah Subang Field, Lab Komputer dan Bahasa Inggris Bunyu Field, dan Pertamina Mengajar.

Di bidang kesehatan, program unggulannya adalah Posyandu Pelawi Rantau Field, Posyandu Tampur Paloh Rantau Field, Ambulance Boat Keliling Tarakan Field, Kader Posyadu Tepian – Labion Tarakan Field, Pemberantasan Gizi Buruk Papua Field, Revitalisasi Posyandu Papua Field, Warga Peduli HIV & AIDS Subang Field, Perbaikan Gizi Buruk Sangatta Field, dan Clino Gigi Matindok Field.

Untuk bidang infrastruktur, ada beberapa program unggulan kami seperti Pengelolaan air bersih Tarakan Field Poleng Field, Bedah Rumah Asset 2, Kampung Solar Cell Tarakan Field, Pembangunan Asrama Sekolah Tarakan & Rantau Field, Pembanguan Ruang Kelas Tarakan & Rantau Field, Perbaikan Jalan & Jembatan Asset 2, Renovasi Rumah-Rumah Ibadah, dan Perbaikan fasilitas umum lainnya.

Di bidang Lingkungan ada delapan kegiatan unggulan kami, yaitu Konservasi Mangrove & Bekantan – Tarakan Field; Konservasi Tuntong laut – Rantau Field; Konservasi Owa Jawa – Subang Field; Konservasi habitat harimau Sumatera – Lirik Filed; Konservasi Rusa Jawa – Cepu Field; Konservasi Rusa Sambar – Tanjung Field; Konservasi Maleo – Donggi Matindok; Konservasi Orang Utan – Sangatta Field. (DR)