JAKARTA – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan sejumlah asosiasi yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT) telah melakukan pertemuan dengan Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (4/11).
Surya Dharma, Ketua Umum METI, mengatakan courtesy visit METI bersama sejumlah asosiasi kepada Menteri ESDM memberikan harapan baru bagi pengembangan EBT di Indonesia.
“Pak Menteri ESDM menyampaikan bahwa EBT perlu didorong. Pesan Bapak Presiden Jokowi sangat jelas untuk menurunkan impor migas dan meningkatkan energi terbarukan. Pengalaman beberapa negara, termasuk Jepang, perlu menjadi pembelajaran untuk mendorong energi terbarukan. Perlu dikaji kembali regulasi-regulasi yang ada agar dapat mendorong peningkatan investasi,” kata Surya kepada Dunia Energi, Selasa (5/11).
Turut hadir dalam rombongan yang dipimpin Ketua Umum METI, adalah Hilmi Panigoro (Ketua Dewan Pembina), Rinaldy Dalimi (Ketua Dewan Pakar), Riza Husni (Ketua APPLTA), Agung (Ketua AEAI), Andhika Prastawa (Ketua AESI) dan Paulus Tjakrawan (Ketua APROBI).
Surya menekankan bahwa untuk mendukung pengembangan energi terbarukan diperlukan adanya dukungan pemerintah yang konkrit. Untuk ini, tugas pertama adalah mereview bersama regulasi-regulasi yang diperlukan untuk mendukung peningkatan investasi energi terbarukan.
Dia menambahkan, Kementerian ESDM akan menerima masukan dari semua pihak khususnya para pemangku kepentingan seperti METI untuk terus bersama pemerintah mengembangkan energi terbarukan. Pemerintah tidak akan mampu menjalankan sendiri dan sangat perlu dukungan dari pihak swasta khususnya mengingat keterbatasan kemampuan pendanaan dari pemerintah.
“Segala aspek yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan investasi seperti mengkaji kembali berbagai regulasi yang dapat mendukung investasi akan dilibatkan berbagai pihak khususnya METI. Seharusnya (pengembangan EBT) akan makin agresif jika regulasinya nanti kondusif,” tandas Surya Dharma.(RA)
birokrasi yang biasa menghambat, karena ketidaktahuan EBT.