JAKARTA_ PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), emiten pertambangan mineral logam, mengeluarkan dana untuk eksplorasi di Indonesia pada April 2019 sebesar Rp27 miliar. Kegiatan eksplorasi dilakukan di tiga lokasi di Indonesia (Tujuh Bukit, Jawa Timur; Pulau Wetar, Maluku Barat; dan Pani, Gorontalo.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (10/5), manajemen Merdeka Copper menyatakan, di Tujuh Bukit, fokusnya adalah pada sumber daya porfiri tembaga-emas, di Wetar fokusnya adalah pada tembaga, dan di Pani perusahaan mengeksplorasi sumber daya emas.

Eksplorasi mineral tembaga dan Emas Upper High Grade Zone (UHGZ) dari sumber daya tembaga dan porfiri emas Tujuh Bukit sedang dieksplorasi melalui kombinasi pengeboran permukaan dan bawah tanah. Tidak ada pengeboran eksplorasi permukaan pada Mei 2018. Hasil analisis diterima pada April untuk
pengeboran Blok Utara 3.000 m selesai pada Februari 2019.

Pekerjaan metalurgi diharapkan akan dimulai pada sampel ini pada Juni. Pengeboran permukaan yang sedang berlangsung sedang diselesaikan untuk membantu memahami karakteristik geoteknik dan hidrologi dari endapan ini. Lubang eksplorasi bawah tanah pertama memajukan sekitar 800m pada April, dengan logging inti sedang berlangsung.

Total pengeluaran untuk kegiatan terkait eksplorasi untuk Tujuh Bukit UHGZ pada April adalah Rp26 miliar, termasuk Rp20 miliar untuk pengembangan drift eksplorasi yang sedang berjalan, Rp1 miliar untuk pengeboran definisi sumber daya bawah tanah, dan Rp5 miliar untuk kegiatan seperti studi geoteknologi dan hidrologi, pekerjaan uji metalurgi, estimasi sumber daya, dan biaya lingkungan & perizinan. Semua pekerjaan diselesaikan melalui perjanjian kontrak antara Merdeka dan PT Merdeka Mining Servis.

Sementara untuk mineral tembaga, menurut manajemen Merdeka, tidak ada pengeboran tambahan yang selesai pada bulan April di Pulau Wetar. Hasil
pengeboran sebelumnya sedang dianalisis untuk menentukan bagaimana jika setiap pengeboran tambahan diperlukan untuk lebih mendefinisikan Sumber Daya Partolang.

Total pengeluaran untuk kegiatan terkait eksplorasi, seperti pekerjaan analitis, interpretasi hasil, pemodelan sumber daya, dan analisis berkelanjutan dari survei geofisika udara yang diselesaikan pada bulan April 2019 adalah sekitar Rp1 miliar. Semua pekerjaan diselesaikan melalui perjanjian kontrak antara Merdeka dan PT Merdeka Mining Servis.

Sementra itu, untuk mineral emas, Merdeka memiliki 67% saham di PANI 1 kilometer persegi KUD/IUP. Pada April 2019, izin dikeluarkan untuk memulai pengeboran eksplorasi dan berbagai tugas remediasi. Tugas perbaikan ini harus diselesaikan pada Juli 2019, dengan pengeboran diharapkan dimulai pada
Agustus 2019. Total pengeluaran untuk kegiatan eksplorasi di properti Pani pada April 2019 adalah Rp0. (RA)