BANDUNG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan bakal melakukan pelantikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) yang saat ini masih dijabat oleh Dwi Soetjipto. Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi pelantikan akan dilakukan besok, Senin (5/12).
Arifin Tasrif, Menteri ESDM, saat dikonfirmasi memang tidak menampik adanya rencana pelantikan tersebut.
“Datang aja besok (ke Kementerian ESDM),” kata Arifin singkat saat ditemuai di EV Funday di Bandung, Minggu (4/12).
Sayangnya dia menolak menjawab saat ditanya apakah ada sosok baru kepala SKK Migas atau tetap dijabat kembali oleh Dwi Soetjipto. Banyak informasi beredar Dwi akan kembali menjabat sebagai Kepala SKK Migas. Arifin pun berbincang dengan media Jumat (3/12) lalu tidak mau memastikan adanya muka baru di puncuk pimpinan SKK Migas. Saat ditanya apakah ada kemungkinan Dwi kembali menjabat, dia hanya memberi kesan bahwa Kepala SKK Migas harus bisa “berlari” seperti sekarang. “Siapa lagi yang bisa berlari? ada lagi nggak?,” kata dia sambil tersenyum.
Sementara itu, Rida Mulyana, Sekretaris Jendral Kementerian ESDM, memang belum mau memastikan adanya sosok baru sebagai pengganti Dwi Soetjipto. Ia hanya membeberkan bahwa Dwi memang sudah memasuki masa akhir jabatan. “Memang masa jabatannya sudah selesai,” kata Rida singkat.
Sementara itu, Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas saat dikonfirmasi juga menerima informasi adanya pergantian pucuk pimpinan SKK Migas namun dia tidak tahu pasti detail pergantian tersebut. “katanya akan terjadi pergantian Pimpinan SKK Migas, tetapi saya juga tidak tahu pastinya,” ungkap dia kepada Dunia Energi.
Dwi Soetjipto yang merupakan mantan Direktur Utama Pertamina sudah menjabat menjadi Kepala SKK Migas sejak Desember 2018 menggantikan Amien Sunaryadi.
Semasa jabatan Dwi Soetjipto, SKK Migas terlihat cukup agresif dalam upaya peningkatan produksi migas nasional. Diantaranya dengan mencanangkan target produksi 1 juta barel per hari (bph) serta 12 ribu MMscfd gas pada tahun 2030.
Komentar Terbaru