JAKARTA – MAN Energy Solutions meresmikan tiga pembangkit listrik dual-fuel di Indonesia dengan total kapasitas 140 megawatt (MW) di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat serta mempekerjakan lebih dari 130 tenaga kerja lokal. Dua pembangkit listrik masing-masing dengan tiga mesin 18V51/60DF, mampu memasok listrik untuk kota Bima dan Sumbawa masing-masing berkapasitas 50 MW untuk jaringan provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Pembangkit listrik ketiga, di Maumere, Pulau Flores, menggunakan empat mesin 12V51/60 DF dengan total kapasitas 40 MW,” ujar Götz Kassing, Managing Director MAN Energy Solutions untuk Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Rabu (4/9).
Kassing mengatakan, MAN Energy sangat senang dapat mendukung pemerintah Indonesia dengan proyek ini. Solusi pembangkit listrik terdesentralisasi kami telah berulang kali terbukti mampu memasok tenaga listrik yang dapat diandalkan untuk pulau-pulau dan daerah-daerah terpencil.
“Mesin berbahan bakar ganda (dual-fuel) yang digunakan menawarkan fleksibilitas bahan bakar untuk memastikan keberlanjutan pembangkit listrik. Mesin dual-fuel tersebut dapat dialihkan untuk beroperasi dengan LNG rendah emisi kapan saja,” ujarnya.
Melalui MAN PrimeServ, perusahaan purna jual global terkemuka, MAN Energy Solutions akan bertanggung jawab memelihara dan mengoperasikan pembangkit listrik tersebut selama lima tahun. Perusahaan mengandalkan kemitraan dan tenaga kerja lokal untuk mengoperasikannya.
“Ketiga pembangkit listrik tersebut, dan pusat layanannya yang dibangun di Surabaya, akan memperkerjakan lebih dari 130 karyawan pada akhir 2019, sekitar 90% diantaranya berasal dari penduduk lokal,” ujar Kassing.
Sejak 2018, MAN Energy Solutions bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Jerman-Indonesia serta mitra industri lainnya untuk menawarkan program edukasi bagi industri mekanik. Kursus pelatihan berlangsung selama empat tahun berdasarkan sistem studi ganda Jerman yang menggabungkan praktek kerja lapangan dan studi akademik. Kelompok pertama yang terdiri atas dua puluh anak muda Indonesia telah memulai kursus pada sekolah vokasi di Jakarta tahun lalu, dan dua pelajar akan menyelesaikan kerja praktek di MAN Energy Solutions.
Michael Folus, Vice President and Head of Service Agreements MAN PrimeServ, menambahkan selain pasokan energi, peluang ekonomi penduduk lokal di pulau-pulau tersebut juga menjadi perhatian penting. Kami berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemberian pelatihan.
“Kami mengandalkan lebih dari 130 tenaga kerja lokal untuk mengoperasikan ketiga pembangkit listrik. Kami juga menyediakan pelatihan lebih lanjut terkait pekerjaan mereka pada pembangkit listrik di pusat layanan kami di Surabaya,” ujar dia.
Saat membangun pembangkit listrik, MAN Energy Solutions bekerja sama dengan perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan berbagi tanggung jawab EPC (engineering procurement contract) sebagai bagian dari konsorsium terbuka. Pada saat Wijaya Karya melakukan perakitan pembangkit listrik, MAN Energy
Solutions bertanggung jawab untuk pengiriman, pengawasan perakitan dan uji coba mesin, aksesoris mekanik dan listrik serta perancangan pembangkit listrik.
“Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus untuk isu elektrifikasi ini. Kami bangga telah berkontribusi untuk rencana-rencana ini. Dengan tiga pembangkit listrik baru, kami secara signifikan telah meningkatkan infrastruktur listrik di Nusa Tenggara Barat dan Flores,” kata Bambang Pramujo, Direktur Wijaya Karya.
Pembangkit Tambahan
Kissing mengatakan MAN Energy Solutions sedang melengkapi pembangkit listrik enam pulau lainnya di Indonesia dengan total kapasitas 125 MW. Dua pembangkit listrik di Tanjung Selor dan Biak masing-masing menggunakan dua mesin 9L51/60DF dengan kapasitas 15 MW untuk setiap pembangkit listrik. MAN Energy Solutions juga memasok dua mesin 12V51/60DF masing-masing dengan kapasitas 20 MW untuk tiga pembangkit listrik di Merauke, Langgur, dan Seram.
“Pembangkit listrik keenam baru-baru ini berhasil dioperasikan di Pulau Nias, lepas pantai barat Sumatra yang menggunakan lima mesin 7L51/60DF dengan total kapasitas 35 MW,” katanya. (RA)
Komentar Terbaru