JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari Sub Holding Gas Pertamina menerima Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan tersebut diberikan kepada perseorangan, kelompok, maupun institusi yang memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral.

Melalui tim gugus inovasinya dari Operation Rokan Area yaitu FT-Prove DORA, Pertagas berhasil meraih penghargaan Dharma Karya Muda.

Penghargaan yang diserahkan langsung Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Monumen Nasional (Monas) pada Kamis (10/10) itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas komitmen inovasi yang dilakukan Pertagas dalam meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan kerja di sektor energi. Inovasi Pertagas dinilai berdampak positif bagi kemajuan industri energi di Indonesia melalui MAC NING.

Tim FT-Prove DORA menciptakan alat bernama MAC NING yang membantu membersihkan filter strainer secara otomatis di Metering Station Dumai. Sebelumnya, pembersihan filter strainer memerlukan pembukaan line bypass yang dapat mengganggu stabilitas penyaluran minyak. Berkat MAC NING, proses pembersihan ini kini hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 4 menit, tanpa perlu membuka line bypass. Hasilnya, volume penyaluran minyak mentah tetap terjaga di angka 156.000 BOPD.

Direktur Utama Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso secara terpisah menyampaikan apresiasinya kepada para perwira Pertagas “Kami sangat bangga atas pencapaian tim FT-Prove DORA yang berhasil meraih penghargaan Dharma Karya Muda. Inovasi Mesin Automatic Cleaning menunjukkan upaya Pertagas dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan keselamatan kerja di sektor energi.”

Inovasi MAC NING membuat pekerjaan lebih aman bagi para operator. Sebelum menggunakan MAC NING, pembersihan filter strainer memiliki risiko tinggi karena operator bisa terpapar minyak mentah (crude oil) jenis Heavy Oil (HO) dan Sumatera Light Oil (SLC). MAC NING mengurangi risiko tersebut, sehingga para pekerja merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.

Selain meningkatkan keselamatan, MAC NING juga membantu menghemat biaya. Pertagas tidak perlu lagi membeli filter strainer cadangan, yang bisa menghemat biaya hingga Rp 519 juta. Sementara itu, biaya pembuatan alat MAC NING sendiri hanya Rp 36,9 juta, menjadikannya solusi yang lebih murah dan efisien.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di Monas itu terdapat 150 penerima penghargaan yang diberikan kepada mereka yang telah memberikan dampak kemajuan dalam pembangunan nasional khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral. Tiga diantaranya berasal dari Sub Holding Gas yaitu FT-Prove DORA, PC-Prove SIPLAH dan RT-Prove Semut Ireng.

Gamal mengatakan sebagai bagian dari Subholding Gas, Pertagas akan terus berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang mendukung ketahanan energi nasional dan keselamatan kerja. “Penghargaan Dharma Karya Muda ini bukan hanya menjadi pengakuan atas kerja keras kami, tetapi juga merupakan motivasi untuk terus berinovasi demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri energi Indonesia,” katanya.(AT)