CILACAP – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap menggelar Polymerase Chain Reaction (PCR) Test/Swab secara massal, sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19, Sabtu(5/9). Selain pekerja, mitra kerja, pekerja proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), kegiatan yang menyasar 5.000 orang ini juga melibatkan masyarakat umum yang kerap berinteraksi dengan pekerja di lingkungan Pertamina RU IV.
Joko Pranoto, General Manager PT Pertamina RU IV, mengatakan pelaksanaan tes PCR massal ini membuktikan keseriusan Pertamina dalam antisipasi Covid-19, khususnya di lingkungan kilang Cilacap.
“Sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia, tentu kami memberikan perhatian khusus kepada kesehatan dan keselamatan seluruh pekerja kami saat mewabahnya pandemi Covid-19 ini,” kata Joko, Sabtu(5/9).
Joko menjelaskan dari total peserta yang mencapai 5.000 orang tersebut, jumlah pekerja di RU IV direncanakan hanya sekitar 1.400-an.
“Sisanya menyasar mitra kerja serta masyarakat yang selama ini kerap melakukan kontak dengan pekerja seperti penjual sayur, guru sekolah di lokasi kantor hingga asisten rumah tangga di komplek perumahan Pertamina,” ujarnya.
Joko menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan amanat dari Direksi PT Pertamina (Persero) yang menunjuk Pertamina RU IV Cilacap sebagai pilot project (proyek percontohan) kegiatan PCR berskala besar. Pertamina RU IV dipercaya menjadi pilot project penyelenggaraan PCT Test massal dan nantinya menjadi percontohan bagi unit lain maupun anak perusahaan di Pertamina group.
Tes yang dilaksanakan selama 6 hari mulai Senin (31/8) dengan melibatkan 43 tenaga medis dari tim medical Pertamina RU IV serta Rumah Sakit Pertamina Cilacap ini dilakukan dengan metode PCR Pooling. PCR Pooling adalah metode pemeriksaan kelompok, di mana sampel individual digabung ke dalam 1 pool sampel untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada pool.
Metode dalam PCR test massal ini adalah 5 sampel dalam 1 tabung, menurut Joko, berdasarkan penelitian DR dr Andani Eka Putra, MSc selaku Kepala Pusat Diagnostik dan Riset penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Direktur Umum dan Sumber Daya RS Universitas Andalas
“efektivitas PCR Pooling 5 sample sama dengan PCR Individu dengan syarat _
positive rate rendah,” ujar Joko.
Netode pool memiliki keunggulan menyingkat waktu pemeriksaan, efisien dari aspek pembiayaan, dan efektivitas metode Pool PCR sama dengan metode PCR Non-Pool dengan tidak mengurangi efektivitasnya.
“Jadi, metode ini sangat tepat diterapkan di RU IV karena status kilang yang cukup besar dan banyaknya jumlah pekerja maupun mitra,” ujar Joko.
Yang menggembirakan, masih kata Joko, dari 4.000-an orang yang telah dites hingga hari Jumat (4/9), hasil pemeriksaan PCR seluruhnya dinyatakan negatif. “Alhamdulillah, sampai saat ini hasil dari keseluruhan yang mengikuti PCR semuanya negatif. Artinya tidak ada yang terindikasi positif Covid-19,” ujarnya.
Tatto Suwarto Pamuji, Bupati Cilacap, menyampaikan apresiasi atas upaya preventive Pertamina dalam memutus dan mencegah penularan Pandemi Covid-19.
“Kabupaten Cilacap ditarget oleh Presiden RI untuk melakukan PCR Test terhadap minimal 1.000 orang. Yang dilakukan oleh Pertamina Kilang Cilacap justru mencapai 5.000 orang. Ini berarti hutang saya kepada Presiden RI sudah lunas,” ujarnya.
Tatto menilai kegiatan PCR Test massal oleh Pertamina merupakan yang pertama kali melibatkan massa dalam jumlah besar oleh sebuah perusahaan.
“Pertamina memelopori PCR massal ini dan harapannya bisa diikuti oleh perusahaan lain. Covid-19 ini masalah bersama di mana penanggulangannya harus dengan gotong royong dari semua unsur masyarakat,” tandas Tatto.(RA)
Komentar Terbaru