JAKARTA – Limbah sisa pembakaran batu bara PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) kembali tunjukkan manfaatnya. Terutama untuk konstruksi bangunan berskala besar. Kali ini FABA hasil dari PLTU PLN dimanfaatkan dan dijadikan 45 ribu paving block dalam proyek pembangunan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hultikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang diperuntukkan untuk membangun jalan pedestrian seluas 786 meter persegi (m2) di area screen house dan green house proyek riset tersebut.
“Saya senang dengan kontribusi yang diberikan oleh PLN pada proyek TSTH2 ini dengan melakukan pemasangan paving block yang menggunakan FABA sampai dengan 85%,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) saat mengunjungi Gedung Riset Herbal, Gedung Riset Pertanian dan screen house dan green house TSTH2 akhir pekan lalu.
Menurut dia dukungan PLN ini penting mengingat proyek seluas 10.000m2 ini dibangun sebagai pusat riset dan inovasi untuk mengembangkan bibit unggul tanaman pangan di Provinsi Sumatera. Sehingga diharapkan proyek Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumut yang dikerjakan Kementerian PUPR ini dapat mendukung program Food Estate di wilayah tersebut.
“Pusat riset dibangun untuk pengembangan tanaman herbal dan holtikultura untuk menghasilkan bibit unggul seperti bawang, kentang dan lainnya guna mendukung program Food Estate di Provinsi Sumatera Utara,” kata Luhut.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan, pemanfaatan FABA ini merupakan bukti komitmen PLN menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). PLN mengolah sisa dari operasional pembangkit tidak hanya menjadi sampah tetapi juga menjadi katalis penggerak roda ekonomi masyarakat, salah satunya bahan baku pembangunan jalan, jembatan, dan paving block.
“Penyediaan dan pemasangan paving block dari FABA ini merupakan bentuk nyata PLN untuk terus memperkenalkan dan mengoptimalkan manfaat FABA sebagai resources yang luar biasa dan melimpah di Indonesia,” ujar Darmawan.
PLN kata Darmawan juga berkomitmen terus meningkatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi dan bermanfaat untuk masyarakat. “Sehingga dapat mendorong pembangunan infrastruktur serta ekonomi berkelanjutan,” ungkap dia.
Sementara itu, Andi Setiawan, General Manager PLN Indonesia Power PLTU Labuan Angin, mengatakan, 45 ribu buah paving block yang disediakan PLN untuk pembangunan TSTH2 berasal dari PLTU Labuan Angin. Andi menjelaskan, paving block hasil FABA ini memiliki kualitas tinggi dengan kuat tekan K200 dengan komposisi FABA berbanding semen 85:15 persen. Berdasarkan SNI 03-0691-1996, paving block minimal K170 mampu digunakan untuk peruntukan parkir kendaraan.
“Hal ini menunjukan mutu produk- produk yang berbahan FABA dari PLTU PLN tidak perlu diragukan lagi,” kata Andi.
Lebih lanjut, kata Andi, bahan baku dari FABA ini juga memiliki keunggulan dibandingkan bahan material lainnya, yakni lebih hemat dan ramah lingkungan. Karena itu, PLN akan terus mengintensifkan pemanfatan FABA yang bernilai guna tinggi untuk pembangunan infrastruktur dan kebutuhan masyarakat.
“Penggunaan FABA lebih ramah lingkungan karena akan mengurangi penggunaan pasir, semen dan lainnya dan juga lebih hemat,” kata Andi. (RI)
Komentar Terbaru