JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih tahun 2023 mencapai US$ 4,4 miliar. Realisasi laba bersih tersebut tumbuh sekitar 15% dari posisi sebelumnya US$ 3,81 miliar atau secara ekuivalen sepanjang tahun lalu berarti Pertamina meraup keuntungan yang disetorkan kepada entitas induk mencapai Rp62 triliun, sementara laba kotor total sekitar Rp72 triliun.

Emma Sri Martini, Direktur Keuangan Pertamina, menjelaskan Pertamina tetap tumbuh dan memperoleh kinerja postif di tengah ketidakpastian global dan di tengah tren penurunan ICP.

“Tapi kinerja dan profitabilitas Pertamina meningkat. ini tidak hanya ditunjang oleh kinerja operasional yang terus meinygkat namun juga terlihat bahwa efisiensi operating model kita telah membuahkan hasil restrukturisasi pembentukan holding subholding yang dilakukan menyeluruh telah membuahkan hasil,” kata Emma disela rapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (12/6).

Kinerja Pertamina sepanjang tahun lalu sangat dipengaruhi parameter global yang tidak menentu seperti melemahnya nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat serta ICP yang terus terkoreksi.

“Pertamina bisa meningkatkan kinerja operasional terlihat dari meningkatnya produksi migas meningkat 8%. kemudian juga intake kilang meningkat 2% menjadi 341 juta barel per day kemudian juga sale volume meningkat 2%, di tengah tadi paramater kurs rupiah melemah 3% dan penurunan ICP melemah 20% namun terlihat bahwa pencapaian profitabilitas perusahan meningkat 17%,” jelas Emma.