MEDAN – Pekan Raya Sumatera Utara 2013 tampil sedikit berbeda. Selain memamerkan berbagai potensi dan keunggulan Tanah Batak, hadir pula kursus kilat pertambangan bagi masyarakat awam.
Kursus kilat pertambangan itu dihadirkan oleh Tambang Emas Martabe, yang setiap tahun selalu berpartisipasi dalam Pekan Raya Sumatera Utara. Kali ini, Tambang Emas Martabe menempati lokasi pameran berukuran 6×6 meter di Ruang Serbaguna Gedung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Di lokasi pameran, perusahaan tambang yang beroperasi di Batangtoru, Tapanuli Selatan ini menampilkan beberapa foto kegiatan eksplorasi, penambangan, pabrik pengolahan emas dan perak, kegiatan pemantauan dan pengelolaan lingkungan, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Dipamerkan pula sejumlah batuan yang mengandung mineral hasil kegiatan eksplorasi, dan contoh produk akhir dari pabrik pengolahan emas dan perak berupa replika batangan emas dan perak (dore/bullion).
Di bidang lingkungan, ditampilkan sejumlah tanaman asli Batangtoru seperti baringin, cempedak air, kayu baja, jambu hutan, hapinis, dan hapas-hapas, yang digunakan untuk kegiatan rehabilitasi dan reklamasi lahan.
Dipamerkan pula jaring (jutnet) untuk keperluan rehabilitasi lahan, dan cocorise yang digunakan untuk mencegah terjadinya erosi pada lereng. Cocorice merupakan hasil program pemberdayaan masyarakat Tambang Martabe di Desa Batu Hula.
Cocorise dibuat dengan memanfaatkan jerami hasil panen. Sebelumnya, jerami hasil panen tidak dimanfaatkan oleh warga Desa Batu Hula. Dengan program pemberdayaan masyarakat, jerami tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi cocorise yang berguna bagi lingkungan.
Sedangkan yang berkaitan dengan pemantauan lingkungan, ditampilkan peralatan untuk pemantauan kadar sianida dalam air. Terkait keselamatan dan kesehatan kerja, ditampilkan juga beberapa peralatan pelindung diri seperti body harness, berupa, helm, masker, kacamata, dan safety shoes.
Untuk pertama kalinya pada gelaran Pekan Raya Sumatera Utara tahun ini, Tambang Emas Martabe mengadakan sosialisasi tentang kegiatan geologi, eksplorasi, penambangan, dan pelestarian lingkungan, lewat sebuah kelas interaktif di arena pameran. Kegiatan yang mirip kursus kilat pertambangan ini, diadakan mulai 26 Maret sampai 11 April 2013.
Topik yang diketengahkan antara lain “A-Z tentang Geologi Eskplorasi”, “Yuk, Mengenal Mine Geology”, “Mengubah Batuan Menjadi Emas”, “Tanggung Jawab Lingkungan: Dari Awal Hingga Akhir Penambangan”, dan “Serba Serbi Keselamatan Kerja di Pertambangan”. Narasumber kelas interaktif ini adalah karyawan Tambang Emas Martabe.
Senior Manager Corporate Communications Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian, mengatakan kelas interaktif ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai kegiatan pertambangan.
Menurutnya, Tambang Emas Martabe adalah tambang emas pertama yang berproduksi di Sumatera Utara. Diharapkan, para pengunjung dapat lebih memahami keberadaan Tambang Emas Martabe berikut manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.
“Oleh karena itu, kelas interaktif ini merupakan kesempatan emas bagi masyarakat untuk mengenal dunia pertambangan khususnya Tambang Emas Martabe,” ujar Katarina kepada Dunia Energi pada Jumat, 22 Maret 2013.
(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)
Komentar Terbaru