CILACAP – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) genjot proyek Green Refinery Cilacap yang memiliki kapasitas produksi biofuel sebesar 6.000 barrel. Proyek yang ditargetkan menambahkan kapasitas produksi dari 3.000 barrel menjadi 6.000 barrel tersebut dialokasikan untuk memproduksi HVO, SAF, Bionafta yang berasal dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Unit baru dari Green Refinery Cilacap akan dilengkapi dengan insfrastruktur termasuk Palm Oil Treater, Faractionator, dan fasilitas Offsite.

Isnanto Nugroho, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis KPI, menyatakan KPI terbuka menjalin kerja sama dengan mitra strategis bagi Green Refinery Cilacap.

“Kami pastikan bahwa proyek Green Refinery Cilacap masih berlanjut dan on track. Saat ini KPI tengah melaksanakan proses seleksi mitra strategis. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan partner potensial, diantaranya bank, lembaga kredit ekspor dan lembaga multilateral,” jelas Isnanto dalam keterangannya, Rabu (10/7).

Isnanto menjelaskan beberapa keunggulan Green Refinery Cilacap sebagai sasaran investasi. Keunggulan tersebut antara lain status proyek yang sudah dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga didukung dengan kerangka kebijakan yang ada. “Selain itu, Green Refinery Cilacap akan dibangun di lahan eksisting Pertamina,” ungkap Isnanto.

Sementara itu, Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary KPI, memastikan banyaknya nilai strategis Green Refinery Cilacap sebagai sasaran investasi. Green Refinery Cilacap dapat menjawab tantangan produk yang lebih ramah lingkungan.

“Karena Kilang Cilacap dapat memproduksi Hydrotreated Vegetable Oil, Sustainable Aviation Fuel dan Bionafta,” jelas Hermansyah.

Selain itu, proyek tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi bangsa karena bermanfaat mengolah sumber daya biofuel di Indonesia yang melimpah. Hal ini semakin diperkuat mengingat KPI sebagai induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina memiliki pengalaman dan keahlian di bisnis kilang.

Kilang Cilacap sendiri merupakan contoh kilang terintegrasi yang sejalan dengan transisi energi. Kilang Cilacap saat ini telah menyelesaikan proyek green refinery phase 1 dan akan dikembangkan dengan phase 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dari saat ini 3 KBPD menjadi 6 KBPD serta kemampuan untuk meningkatkan komponen nabati pada SAF dari 2,4% menjadi 100%.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. (RI)