JAMBI – PetroChina International Jabung Ltd, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) operator Wilayah Kerja (WK) atau Blok Jabung, Tanjung Jabung Timur, Jambi, melalukan ekspor gas ke Singapura mencapai 89 juta kaki kubik per hari (MMscfd). PetroChina International Jabung telah resmi mendapatkan perpanjangan kontrak sebagai operator WK Jabung selama 20 tahun untuk periode 2023-2043. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menandatangani Kontrak Perpanjangan WK Jabung pada 22 November 2021.
Proses penandatanganan WK Jabung dilakukan pada 12 November 2021 oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan anggota Konsorsium Jabung yang terdiri dari PetroChina sebagai operator serta PT Pertamina Hulu Energi Jabung, PT GPI Jabung Indonesia, dan Petronas Carigali (Jabung) Ltd sebagai mitra non-operator.
Field Manager PetroChina Jabung Rudy Hermawan, menyebutkan jumlah gas yang diekspor sebelumnya di atas 125 MSCFD. “Sebelumnya kita bisa ekspor mencapai 124 sampai 125 MMscfd, sekarang dikurangie. Sekarang hanya antara 87 – 89 MMscfd,” ujar Rudy di BGP Recreation Hall, PetroChina Internasional Jabung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Rabu (18/10/2023).
Rudy mengungkapkan kontrak ekspor ke Singapura ini diperpanjang dari 2023 sampai 2028. Namun, sesuai kontrak volume gas yang diekspor mengalami penurunan dari sebelumnya.
Rudy mengatakan, Singapura menurunkan kontraknya karena telah melalukan pembelian gas dari negara lain. “Itu (penurunan ekspor) karena Singapura memiliki resource lain,” katanya.
PetroChina yang berkantor pusat di Beijing dan merupakan Badan Usaha Milik Negara China National Petroleum Corporation (CNPC) telah mengoperasikan WK Jabung sejak 2002.
Sepanjang 2002-2020, PetroChina telah menyalurkan investasi sebesar US$ 5,71 miliar atau sekitar Rp 81,5 triliun dan lebih dari us$ 20 juta atau Rp 285 miliar untuk program-program pemberdayaan masyarakat.
Per September 2023 produksi minyak dan gas di PetroChina Internasional Jabung mencapai 53.600 bopd, dengan target hingga akhir tahun mencapai 58 bopd.
“Paling baik kita sampai 54 ribu, saat ini produksi 53.600. Itu kombinasi. Kita masih tunggu dua eksplorasi lagi. Akan kita coba. Kalau nggak bisa juga akan kami revisi (target),” ungkap Rudy.(RA)
Komentar Terbaru