JAKARTA – Proyek pengembangan Tangguh Train 3 yang dikerjakan BP diproyeksi akan molor. Semula Tangguh Train 3 selesai pada kuartal III 2020, namun kemudian diundur satu tahun menjadi 2021.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaku Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan molornya salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut karena keterlambatan dalam konstruksi.  “Tangguh Train 3 rencananya pada 2020, tetapi digeser ke 2021 karena ada beberapa permasalahan di Engineering Procurement Construction (EPC),” kata Dwi di Jakarta, Kamis (1/8).

Menurut Dwi, pihak kontraktor bersama dengan BP diharapkan segera mencari solusi permasalahan tersebut agar keterlambatan tidak berlanjut.

“Tentu saja EPC mengalami kerugian dalam hal itu, tapi kondisinya seperti itu. Kami harapkan nanti BP bisa speed up dan mengkoreksi permasalahan yang telah berjalan,” katanya.

Tangguh Train 3 merupakan proyek ketiga BP di Blok Berau. Total proyeksi kapasitas produksi train 3 adalah sebesar 700 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak sekitar 3.000 barel per hari (bph). Proyek Tangguh juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Produksi gas dari train 3 nantinya sebagian besar atau sekitar 75% akan diserap PT PLN (Persero) untuk bahan baku Pembangkit Tenaga Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa I.

Selain PLN, juga telah dialokasikan sebesar 20 MMSCFD untuk kebutuhan listrik wilayah Papua Barat. Sisanya, diserap konsumen yang sudah menandatangani kontrak pembelian, yakni Kansai Electric Power Company dari Jepang.

Arief Setiawan Handoko, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, mengatakan meskipun mundur dari jadwal, pasokan gas kepada para konsumen BP nanti tidak akan terganggu. Pasokan akan dipenuhi dari train 1 dan train 2. ” Pasokan gas akan berasal dari train 1 dan 2, sambil menunggu selesai train 3,” kata Arief.

Jaffee Arizona Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas, mengatakan akan segera membahas progres Tanguh Train 3 dengan kontraktor. Ia juga belum mau memberikan detail penyebab keterlambatan jadwal onstream. “Belum bisa dipastikan karena itu masih akan dilakukan pembahasan dulu dengan BP,” kata Jaffee.(RI)